Sejumlah siswa SD Islam Al Abror di Kota Situbondo diduga terserang virus monkeypox atau cacar monyet. Sekolah pun akhirnya dilakukan secara daring.
Pasalnya, sebanyak 27 anak menderita penyakit cacar tersebut sejak beberapa hari lalu. Proses belajar mengajar dilakukan secara daring sejak tanggal 9-14 September 2024.
Namun begitu, pihak terkait yaitu Dinas Kesehatan membantah para siswa terpapar virus monkeypox atau cacar monyet. Dinkes menyebut penyakit yang menyerang kulit para siswa itu hanya cacar air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berdasarkan informasi yang didapat dari Tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), itu cacar air biasa, bukan cacar monyet," kata Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso, dr Sandy Hendrayono, Rabu (11/9/2024).
Mantan direktur RSUD Asembagus ini mengatakan dari gejala-gejala penyakit dan foto-foto siswa-siswi SD Al Abror, mereka memang terkena penyakit cacar air.
"Gejalanya, kulit melepuh seperti disulut rokok, ruam-ruam, demam dan anaknya itu lemas. Itu cacar air," ungkap Sandy.
Sandy mengimbau agar masyarakat tak panik, karena yang terjadi tersebut hanya cacar biasa. Oleh sebab itu, jika mengalami gejala tersebut agar tidak melakukan kontak fisik dengan yang penderita.
"Tetap mandi agar bakteri tidak menumpuk dan memperparah ruam. Kemudian hubungi dokter terdekat atau puskesmas untuk diperiksa," pungkas Sandy.
Terungkapnya, puluhan siswa terpapar cacar ini berawal saat Tim P2P Dinkes mendapat laporan dari masyarakat. Tim lantas mendatangi sekolah untuk melakukan asesmen. Hasilnya, tercatat, ada 27 siswa dari total sekitar 600-an siswa yang mengalami kondisi serupa.
(abq/iwd)