Polisi Sidoarjo Belajar Penanganan Pertama Korban Gawat Darurat

Polisi Sidoarjo Belajar Penanganan Pertama Korban Gawat Darurat

Suparno - detikJatim
Selasa, 10 Sep 2024 14:25 WIB
Polisi Sidoarjo Latih Personel Penanganan Pertama Korban Gawat Darurat
Polisi belajar cara pertolongan pertama gawat darurat (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Personel Polsek Tulangan menggelar Pelatihan Penanganan Gawat Darurat (PPGD) dan Tindakan Pertama tempat Kejadian Perkara (TPTKP). Pelatihan ini menggandeng RSU Aisiyah Siti Fatimah Tulangan.

Pelatihan berlangsung di halaman Mapolsek Tulangan, ini meningkatkan kemampuan para personel. Pelatihan dibuka Dirut RSU Aisiyah Siti Fatimah, dr Tjatur Prijambodo dan Kapolsek Tulangan AKP Abdul Cholil.

Para personel yang mengikuti pelatihan yakni seluruh kanit, kasi dan puluhan personel Polsek Tulangan, melibatkan 9 tim medis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolsek Tulangan AKP Abdul Cholil mengatakan kegiatan ini dilatarbelakangi beberapa kejadian kecelakaan maupun adanya korban kegawatdaruratan yang membutuhkan penanganan awal.

"Pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kesiapan personel dalam Pelatihan Penanganan Gawat Darurat (PPGD) dan Tindakan Pertama tempat Kejadian Perkara (TPTKP)," kata Kholil di Mapolsek, Selasa (10/9/2024).

ADVERTISEMENT

Kholil menjelaskan, upaya penanganan awal gawat darurat harus diketahui para personel Polsek Tulangan saat melaksanakan tugas di luar kantor. Harapannya agar tidak terjadi fatalitas yang berisiko tinggi di TKP, terutama bagi keselamatan jiwa korban.

"Tujuan utama dilakukannya pelatihan ini adalah untuk memberikan pemahaman dan pembelajaran kepada personel yang selalu berada di lapangan pada saat terjadi keadaan darurat yang menimpa warga masyarakat," jelas Kholil.

Sementara Direktur RSU Aisiyah Siti Fatimah Tulangan dr Tjatur Prijambodo menjelaskan, edukasi tentang penanganan awal kejadian gawat darurat sangat penting.

"Karena risiko darurat dapat terjadi kapan saja, orang terdekat dari posisi korban tidak boleh asal menolong namun harus mengetahui apa yang harus dilakukan dalam penanganan medis kegawatdaruratan untuk menyelamatkan korban," kata Tjatur.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads