Pemprov Jatim terus mematangkan masterplan transportasi terintegrasi moda raya terpadu atau mass rapid transit (MRT) atau Lintas Raya Terpadu atau light rail transit (LRT). Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengatakan pengelolaan transportasi umum di Jatim telah tertata baik.
Adhy menyebutkan bahwa sebagian transportasi di Jatim sudah terkoneksi dengan kabupaten/kota. Ke depan, kata dia, pihaknya tinggal mengoptimalkan dari sisi perencanaan. Selain itu, pelaksanaan kegiatan lalu lintas dan semua aspek transportasi telah melebihi standar yang ditetapkan Kemenhub.
"Penghargaan ini semakin meningkatkan semangat kita untuk lebih menata dan memaksimalkan fungsi dan layanan angkutan publik. Ke depan kami juga berharap segera akan merealisasikan transportasi massal baik MRT maupun LRT," kata Adhy usai menerima Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama dari Kemenhub RI, Senin (9/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adhy menjelaskan bahwa masterplan tentang transportasi publik yang terkoneksi terus disusun dimulai dari Surabaya Metropolitan yang telah terintegrasi, terkoneksi dengan moda transportasi berteknologi tinggi seperti MRT dan LRT.
"Kita harus menghadirkan moda transportasi yang berteknologi tinggi seperti MRT sampai LRT," katanya.
"Penghargaan Wahana Tata Negara Wiratama yang kita terima ini merupakan sebuah pencapaian dari pengelolaan tahun tahun sebelumnya. Artinya, pengelolaan transportasi publik di Jatim sudah bagus. Ke depan, Transportasi Publik di Jatim harus dibangun secara massal dengan lebih efektif lagi."
Diketahui, saat ini Pemprov Jatim telah memiliki 4 koridor Bus Trans Jatim sebagai komitmen mendukung transportasi massal. Pemprov Jatim berencana akan melaunching Bus Trans Jatim Koridor V dengan rute Surabaya-Bangkalan.
(dpe/iwd)