Ruwetnya Perempatan Gedangan dan Perlunya Flyover Pemecah Kemacetan

Ruwetnya Perempatan Gedangan dan Perlunya Flyover Pemecah Kemacetan

Suparno - detikJatim
Sabtu, 07 Sep 2024 19:06 WIB
Pengerjaan Flyover Juanda yang berujung Perempatan Gedangan Padat, Sabtu (6/1/2024).
Perempatan Gedangan (Foto: Dok. Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Setelah peresmian Flyover Djuanda di Aloha, Sidoarjo oleh Presiden Joko Widodo, rencana pembangunan Flyover Gedangan tahun depan sedang dikaji. Seberapa perlu sih flyover di perempatan Gedangan Sidoarjo?

Subagio (42), warga Sidoarjo yang setiap hari melewati perempatan Gedangan naik motor mengatakan kemacetan terjadi hampir setiap hari. Baik pagi, siang, maupun malam.

"Perempatan Gedangan setiap hari selalu macet, sudah waktunya untuk dibuatkan alternatifnya, yakni flyover," kata Subagio saat ditemui detikJatim di Gedangan, Sabtu (7/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Subagio menjelaskan dirinya merupakan warga Sidoarjo yang bekerja di Surabaya. Berangkat dan pulang kerja selalu melewati perempatan Gedangan dan sudah kenyang terjebak macet.

"Kemacetan itu setiap hari saya alami, untuk menyiasati agar tidak terlambat ke kantor, saya berangkat lebih awal. Meski begitu bila ada kendaraan mogok di sekitaran Gedangan, ya tetap terlambat masuk kantor," jelas Subagio.

ADVERTISEMENT

Hal yang sama disampaikan Sutikno (40), pengemudi truk yang mengatakan dirinya setiap hari kirim barang di salah satu pabrik di Buduran. Setiap kirim pasti mengalami kemacetan di sekitar perempatan Gedangan.

"Hampir setiap hari macet, alangkah baik segera dibangun flyover untuk mengurangi kemacetan. Seperti flyover Djuanda," kata Sutikno kepada detikJatim.

Untuk mengatakan ini, Perwira Pengawas Satlantas Polresta Sidoarjo di Perempatan Gedangan Ipda Heri Nurcahyo mengatakan pihaknya setiap hari menerjunkan 6 personel ke lokasi.

"Untuk meminimalisir kemacetan kami menerjunkan 6 anggota Satlantas Polresta Sidoarjo dengan dibantu 3 anggota dari Polsek Gedangan," kata Heri.

Dia menambahkan, semua anggota itu melakukan pengaturan arus lalu lintas di jam-jam sibuk, terutama bila terjadi kepadatan pihaknya akan segera melakukan rekayasa lalin.

"Bila terjadi kepadatan kami melakukan rekayasa lalin, kendaraan roda 4 dan selebihnya dari arah Surabaya tidak boleh belok kanan. Kendaraan harus lurus sampai perempatan Sruni," ujarnya.

"Ketentuan itu juga berlaku kendaraan roda 4 atau lebih dari arah Sedati yang mengarah ke Surabaya harus ke perempatan Sruni. Rekayasa itu untuk mengutamakan kendaraan dari arah Sidoarjo ke Surabaya," tandas Heri.




(dpe/iwd)


Hide Ads