Begini Tips Manajemen Stres Agar Tak Sampai Depresi

Begini Tips Manajemen Stres Agar Tak Sampai Depresi

Esti Widiyana - detikJatim
Kamis, 05 Sep 2024 08:31 WIB
sad woman hug her knee and cry. Sad woman sitting alone in a empty room.
Foto: Getty Images/spukkato
Surabaya -

Kasus dugaan ibu membunuh kedua anaknya karena gangguan kejiwaan membuat banyak pihak mengelus dada. Lalu bagaimana memanajemen stres agar tak sampai depresi dan menjadi gangguan kejiwaan?

Psikolog, Praktisi Perlindungan Perempuan dan Anak Jatim Riza Wahyuni menyarankan kepada semua perempuan dan ibu-ibu, ketika emosinya labil, mengalami kesulitan tidur, sangat mudah lelah, frustasi, cemas, histeria atau sudah mulai menyakiti diri sendiri sampai ingin mengakhiri hidup, itu berarti tanda-tanda membutuhkan bantuan.

Menurutnya, hal pertama yang harus dilakukan yakni datang ke profesional seperti psikolog atau psikiater.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penyakit mental yang berkaitan dengan kesehatan mental ini sama halnya dengan kesehatan fisik. Lelah normal, kecewa dengan sebab normal, tapi kalau terus menerus terjadi maka jadi masalah. Kalau stres normal, tapi kalau kita stres berkepanjangan, sulit tidur dan mudah marah, perilaku mudah ekspresif, implusif tidak terkendali. Kita tidak perlu menutupi itu, apalagi sampai ada bisikan di telinga dan itu ada sesuatu hal yang perlu dibantu," jelas Riza saat dihubungi detikJatim, Rabu (4/9/2024).

Riza pun membagikan beberapa tips untuk memanajemen stres agar tak depresi. Bagaimana membantu diri sendiri, masing-masing individu punya cara dan banyak hal yang bisa dilakukan.

Seperti olahraga, karena menggerakkan anggota tubuh bisa menimbulkan hormon tenang. Bila dilakukan pagi hari dan terkena matahari, maka bagus untuk tubuh.

ADVERTISEMENT

Kemudian mengalihkan ke kegiatan yang bersifat positif. Seperti membaca, namun zaman sekarang minim minat baca dan cenderung ke sosmed.

"Saran saya kurangi sosmed, karena bisa memicu perasaan dan pemicu. Kadang apa yang saya rasakan itu muncul di FYP, masalahnya yang muncul belum tentu informasi benar dan membuat semakin stres," ujarnya.

Hal penting yang tidak perlu dilakukan adalah mengevaluasi diri sendiri atau mendiagnosa diri sendiri. Hal ini tidak disarankan dan lebih baik bertanya kepada ahlinya.

Dari segi spiritual, dapat bersyukur dengan apa yang dimiliki akan menjadikan diri lebih baik. Menjadi pribadi baik di lingkungan sekitar juga membantu mengenali dan membuat diri merasa lebuh baik.

"Paling penting bagaimana dukungan dari keluarga. Kalau seorang istri, bagaimana mendapat dukungan dari pasangannya untuk bisa melewati masa-masa ini," katanya.

Riza berpesan kepada masyarakat sekitar, bila memiliki teman atau saudara mengalami masalah mental dapat memberi pertolongan pertama. Bisa melihat apa yang menjadi kebutuhan, kerentanan, fisik.

"Dengarkan, dengarkan ceritanya. Terkadang ada orang ingin meluapkan, bercerita tanpa diberikan penyelesaian, karena tidak ada solusi, dia hanya ingin mengeluarkan uneg-uneg. Lalu rujuk bila dirasa penting dilakukan intervensi lebih lanjut," pungkasnya.




(abq/iwd)


Hide Ads