Kasus dugaan perundungan atau bullying di Undip berbuntut panjang. Kemenkes akan melakukan investigasi bullying di kampus dan rumah sakit lain. Universitas Airlangga (Unair) menjadi salah satu kampus yang diinvestigasi.
Rektor Unair Prof M Nasih menegaskan jika nantinya hasil investigasi menemukan adanya perundungan, pihaknya tak segan memberi sanksi tegas kepada pelakunya.
"Jika terbukti ada ya pasti kita tindak sesuai dengan tingkat pelanggarannya. Jika sangat berat ya bisa saja di DO," tegas Nasih, Rabu (4/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nasih sendiri mempersilakan dengan rencana Kemenkes tersebut. Pihaknya juga akan terbuka dan tak akan menghalang-halangi.
"So pasti sesuai dengan kewenangannya, pasti kita dukung," kata Nasih.
Nasih sendiri belum mengetahui investigasi dari Kemenkes akan dilakukan. Nasih berharap agar investigasi dilakukan dengan profesional.
"Kalau perlu ya diinvestigasi dengan profesional agar semua jadi clear dan jelas sejelasnya, serta tidak timbul fitnah," ujarnya.
Nasih menambahkan pihaknya juga sebenarnya telah memiliki tim khusus yang menangani aksi bullying. Tim tersebut dari sejumlah bidang mulai hukum dan psikologi.
"Pasti sudah disiapkan segalanya, ya hukum, ya psikolog dan lain-lain. Sudah lama kita punya itu, termasuk khususnya di FK (Unair) dan RSDS (RSU dr Soetomo)," pungkasnya.
Sebelumnya, Wamenkes Dante Saksono menilai kasus perundungan kepada PPDS tidak terjadi di Undip saja, tapi kampus lain juga. Setelah kasus PPDS Undip, Dante memastikan akan melakukan investigasi secara menyeluruh.
"Semuanya juga kita investigasi kok, di RSCM diinvestigasi, di Undip diinvestigasi, di Unair diinvestigasi, di USU diinvestigasi, di Unsri juga diinvestigasi," kata Dante kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/9/2024).
(esw/iwd)