BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan Jatim hingga 5 September 2024. Ketinggian gelombang diperkirakan bisa mencapai 1,25 meter hingga 2,5 meter.
Beberapa wilayah yang mungkin terdampak gelombang tinggi tersebut di antaranya perairan selatan Jatim dan Samudra Hindia Selatan Jatim.
Kemudian, perairan Kalteng bagian timur, laut Jawa bagian utara dan selatan Bawean, laut Jawa bagian barat dan timur Masalembo, serta perairan Kepulauan Kangean, juga turut terdampak gelombang tinggi ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Ratna Cintya Dewi menjelaskan, ketinggian gelombang ini dipengaruhi pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan yang umumnya bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8-25 knot.
Ketinggian gelombang juga dapat diperparah dengan munculnya awan cumulonimbus di wilayah perairan Jatim.
"Keberadaan awan cumulonimbus yang luas dan gelap bisa menambah kecepatan angin dan tinggi gelombang," kata Ratna, Rabu (4/9/2024).
Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat di pesisir, termasuk nelayan yang akan melakukan aktivitas melaut, agar senantiasa waspada. Masyarakat perlu mempertimbangkan aspek keselamatan ketika terjadi gelombang tinggi.
"Ada catatan bahwa ketinggian gelombang ini diperkirakan berdasarkan gelombang signifikan, sementara itu gelombang maksimum dapat mencapai 2 kali ketinggian gelombang signifikan," jelasnya.
Terakhir, pihaknya mengimbau kepada masyarakat selalu mengikuti update informasi yang disampaikan oleh BMKG terkait ketinggian gelombang maupun risalah cuaca ketika akan beraktivitas di kawasan perairan Jatim.
(irb/hil)