Keamanan Konferensi Tingkat Tinggi Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 dan High Level Forum On Multi Stakeholders Partnership (HLF-MSP) 2024 di Bali menjadi prioritas. Tak ketinggalan pengamanan di perbatasan, yakni di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
Pengamanan jalannya acara internasional di Bali itu menjadi prioritas tingkat utama karena pertemuan tersebut akan dihadiri sekitar 6 Kepala Negara dan sejumlah menteri dari negara-negara peserta.
Sebagai wilayah yang beririsan langsung dengan Bali, Banyuwangi menjadi wilayah penopang dengan keamanan imbangan yang tak boleh lepas. Seluruh wilayah pesisir dan sejumlah objek strategis seperti Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi turut jadi perhatian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karobinops Sops Polri Brigjend Aulinsyah Lubis menegaskan pengamanan di Banyuwangi tak boleh kendor, bahkan sepatutnya ditingkatkan mengingat luasan wilayah Banyuwangi dan tingginya trafik penyeberangan di pelabuhan Ketapang.
"Ketapang ini strategis, puluhan kapal beroperasi di penyeberangan. Pemgamanan ditingkatkan termasuk di pelabuhan rakyat. Personel juga harus sigap dan tetap waspada," katanya saat meninjau pengamanan di Pelabuhan Ketapang, Senin (2/9/2024).
Kapolresta Banyuwangi Kombes Nanang Haryono menangkap petunjuk dan arahan dengan sigap. Seluruh personel keamanan disiagakan dalam apel setiap pagi dengan arahan serupa dan petunjuk pelaksanaan strategi operasi yang selalu baru.
"Ada 6 kepala negara, 11 menteri dari negara-negara Afrika dengan sekitar 855 peserta dari berbagai negara. Tentu tidak bisa kita sepelekan, Banyuwangi jadi salah satu pintu masuk dan harus diamankan," jelas Nanang.
Bukan hanya soal siapa yang hadir, Forum ini juga menjadi wadah melaksanakan kegiatan dialog politik, kerja sama ekonomi, dan pertukaran budaya di mana pertemuan ini adalah penanda sejarah Konferensi Asia-Afrika pada 1955. Sehingga sinergi lintas sektor patut dijalin demi tercapainya keamanan optimal.
"Kekuatan personel pengamanan dari berbagai unit kepolisian dengan didukung instansi terkait sangat penting. Pelibatan satuan wilayah (Satwil) juga penting karena Banyuwangi beririsan langsung dengan Bali sebagai daerah yang menjadi venue utama," ujarnya.
"Personel pengamanan ini dituntut kesiapan prima dalam melaksanakan tugas operasi kepolisian Ops Puri Agung II 2024," tambah Nanang.
Sementara Kabag Ops Polresta Banyuwangi Kompol Idham Khalid mengatakan kegiatan tinjau langsung ini untuk memastikan kesiapan dan pemahaman personel pengamanan dalam mengantisipasi potensi gangguan Kamtibmas.
"Kita memiliki tanggung jawab yang sangat besar untuk memastikan keamanan dan ketertiban selama berlangsungnya KTT ini," kata Kompol Idham.
Saat berada di Banyuwangi, Karobinops Sops Polri Brigjend Pol Aulinsyah Lubis dengan didamping PJU Polda Jatim dan jajaran Polresta Banyuwangi juga memantau sejumlah objek strategis lainnya.
Tidak hanya itu, pengamanan digital melalui pantauan kamera pengawas di sejumlah titik rawan juga tak luput dari pantauan mereka.
(dpe/iwd)