Polwan Goes to School Cegah Pengaruh Gangster ke Pelajar di Sidoarjo

Polwan Goes to School Cegah Pengaruh Gangster ke Pelajar di Sidoarjo

Suparno - detikJatim
Rabu, 28 Agu 2024 20:27 WIB
Polwan Goes to School Polresta Sidoarjo
Polwan Polresta Sidoarjo Goes to School (Foto: istimewa)
Sidoarjo -

Dalam rangka merayakan HUT ke-76 Polwan, Polresta Sidoarjo menggelar kegiatan Polwan Goes To School. Kegiatan tersebut untuk mencegah pengaruh gangster terhadap siswa.

Kegiatan itu digelar di SMP Negeri 1 Jalan Ponti Lingkar Barat, Kecamatan Kota Sidoarjo. Acara tersebut bertema, Polwan Presisi Dalam Mendukung Percepatan Tranformasi Ekonomi Yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas.

Turut hadir dalam kegiatan itu, Kasubnit II Pidum Satreskrim Polresta Sidoarjo Iptu Deti Meivani, Kanit PPA Iptu Utun Utami, Kasubdit I Unit Kamsel Satlantas Polresta Sidoarjo Ipda Lianati Muandri Yeni, dan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sidoarjo, Matnuri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iptu Deti Meivani mengatakan kegiatan Polwan Goes to School kali ini merupakan kegiatan mendatangi siswa-siswi SMP Negeri 1 Sidoarjo.

"Kegiatannya ini untuk memberikan pemahaman pengaruh gangster terhadap siswa-siswi. Karena banyak anak-anak yang menjadi anggota gangster itu masih berusia remaja dan masih duduk di bangku SMP," kata Deti di SMP Negeri 1 Sidoarjo, Rabu (28/8/2025).

ADVERTISEMENT

"Kemudian mereka ikut-ikutan dari temannya dengan menggunakan media sosial, konvoi dengan membawa sajam. Sementara itu mereka juga tidak mengetahui sanksi hukumannya," imbuh Deti.

Deti menjelaskan pemahaman seperti ini perlu dilakukan, karena siswa-siswi ini belum mengetahui secara lengkap pelanggaran hukum tentang membawa senjata tajam. Bahwa membawa senjata tajam tersebut melanggar pasal 2 ayat (1) UU darurat nomor 12 tahun 1951.

"Sanksi pidananya 10 tahun penjara, jadi apabila itu terjadi terhadap mereka. Kasihan kepada orang tuanya. Padahal mereka itu hanya ikut-ikutan, biasanya ajakan ikut anggota gangster itu dari media sosial," jelas Deti.

Bila para siswa tersebut sudah terlanjur terpengaruh dengan gangster, Deti menyarankan orang tua atau pihak sekolah untuk membawa anak tersebut berkonsultasi dengan tenaga profesional seperti psikolog.

"Selain itu dengan memperbaiki pola komunikasi dan kualitas hubungan anatara orang tua, guru, dengan anak," tandas Deti.

Sementara itu Ipda Lianati Muandri Yeni mengatakan siswa-siswi SMP belum waktunya untuk mengendarai kendaraan bermotor.

"Padahal jika ditinjau lagi, anak yang belum 17 tahun emosinya masih tak stabil dan riskan sekali menjadi penyebab laka lantas saat anak SMP mengendarai kendaraan. Maka dari itu kami di sini memberikan pemahaman ke murid dan ortu. Lalu juga pemberian pemahaman tentang rambu dan markah juga peraturan lalu lintas," kata Lianati

Sementara itu Kepala Skolah SMP Negeri 1 Sidoarjo Matnuri mengatakan dalam rangka membangun karakter anak-anak. Itu yang diharapkan dari sosialisasi seperti ini. Kemudian disiplin, juga sangat diperlukan bagi anak-anak agar bijak dalam bermedia sosial.

"Selain itu sosialisasi bahaya narkoba, dan tentang penggunaan kendaraan bermotor yang bijak sangat dibutuhkan oleh siswa-siswi. Karena usia anak SMP ada yang baru belajar menuju kedewasaan. Ada hal yang belum harusnya dilakukan malah dilakukan karena itu polwan-polwan ini datang kesini, benar-benar dibutuhkan para siswa," kata Matnuri

Matnuri menambahkan siswa-siswi yang memiliki kualitas hubungan dan komunikasi yang baik dengan para guru, orang tua serta lingkungan teman sebaya yang positif juga relatif tidak akan ikut-ikutan bergabung dengan gangster.

"Terus terang saja dengan koordinasi dan bermitra ini antara sekolah dan Polwan Polresta Sidoarjo bisa bersama-sama membangun karakter anak bangsa," tandas Matnuri.




(abq/iwd)


Hide Ads