Pria di Lamongan Tewas Diduga Terjun dari Tower BTS

Pria di Lamongan Tewas Diduga Terjun dari Tower BTS

Eko Sudjarwo - detikJatim
Jumat, 23 Agu 2024 19:41 WIB
Ilustrasi bunuh diri
Foto: Dok.Detikcom
Lamongan -

Seorang pria ditemukan tewas di sekitar Tower BTS di Desa Dagan, Solokuro, Lamongan. Korban diduga tewas bunuh diri dengan cara terjun dari Tower BTS yang ada di sekitar lokasi kejadian.

Dari informasi yang dihimpun, pria yang ditemukan tewas di sekitar tower BTS itu adalah EDS (34) warga Solokuro. Korban ditemukan tewas sekitar pukul 06.00 WIB.

"Benar, kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh saksi warga," kata Kapolsek Selokuro AKP Aris Sugiarto kepada wartawan, Jumat (23/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aris mengatakan, kejadian ini pertama diketahui oleh saksi yang bernama Etik yang ketika itu melihat seseorang berada di tower BTS di Desa Dagan, Solokuro sekira pukul 05.50 WIB. Saksi lain kemudian juga memberi informasi kalau ada seseorang yang diduga melakukan bunuh diri di sekitar tower tersebut.

"Saat itu juga dengan segera kedua saksi mencoba memastikan kejadian tersebut di lokasi," ujar Aris.

ADVERTISEMENT

Setelah memastikan keadaan di lokasi, lanjut Aris, kedua saksi tersebut menemukan korban dalam posisi tidur telentang dengan kepala menghadap ke timur dalam keadaan telah tewas. Peristiwa itu terjadi pada Jumat sekitar pukul 06.00 WIB dan anggota Polsek Solokuro kemudian mendatangi lokasi kejadian setelah mendapat laporan warga.

"Korban mengalami luka serius pada bagian dan patah tulang pada tangan dan luka robek pada perut," jelasnya.

Hasil visum luar tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Menurut keterangan pihak keluarga, ungkap Kapolsek, korban sering mengalami depresi dan ini dikuatkan dengan surat keterangan dari RS Suyudi Paciran. Keterangan dari keluarga, korban mengalami depresi atau gangguan jiwa sejak tiga tahun terakhir. Keluarga juga sudah pernah membawa korban untuk dilakukan pengobatan di rumah sakit sebanyak 2 kali karena penyakit depresi.

"Atas kejadian ini dari pihak keluarga mengatakan telah mengikhlaskan kejadian tersebut dan menolak proses autopsi jenazah dan kejadian ini dianggap sebagai musibah," tutupnya.

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.




(abq/iwd)


Hide Ads