Daftar Kiai Sepuh Hadir di Surabaya Desak PBNU Ikhtiar 'Dandani' PKB

Daftar Kiai Sepuh Hadir di Surabaya Desak PBNU Ikhtiar 'Dandani' PKB

Faiq Azmi - detikJatim
Senin, 19 Agu 2024 17:15 WIB
Gus Yahya bertemu dengan puluhan kiai yang berasal dari berbagai daerah Indonesia di Kantor PCNU Surabaya
Kiai-kiai dan pengurus PBNU berkumpul di Surabaya (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Puluhan kiai sepuh dari beragam daerah bertemu dengan pengurus inti PBNU. Para kiai mendesak PBNU segera menyelesaikan ikhtiar untuk memperbaiki PKB.

"Tadi kami melaporkan kepada para kiai sepuh yang hadir dari seluruh Indonesia. Kemudian para kiai secara penuh memerintahkan kepada kami untuk melanjutkan ikhtiar-ikhtiar sampai sungguh-sungguh bisa tercapai agregasi dari aspirasi para kiai yaitu dikembalikannya kepemimpinan ulama di dalam PKB," kata Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, usai bertemu dengan para kiai sepuh di Kantor PCNU Kota Surabaya, Senin (19/8/2024).

Hadir dalam pertemuan kali ini yakni:

Rais Aam PBNU KH Miftachul Ahyar, Wakil Rais Aam KH Anwar Iskandar, kemudian KH Anwar Mansyur (Lirboyo Kediri), KH Maksum (Ploso Kediri), KH Muhammad Nuh Addawami (Garut).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu Ny Hj Machfudhoh (Jombang), kemudian KH Fuad Nurhasan (Sidogiri, Pasuruan), KH Ali Akbar Marbun (Manado), KH Idris Hamid (Kota Pasuruan), kemudian KH Adib Rofiuddin Izza (Cirebon).

Juga ada KH Ubaidillah Faqih (Langitan Tuban), KH Abdul Hakim Mahfudz (Jombang), KH Mudassir Badruddin (Pamekasan), KH Imam Bukhari Kholil (Bangkalan), KH Abdul Ala Basyir (Sumenep), KH Athoillah Sholahuddin (Kota Kediri), kemudian KH Muadz Thohir (Pati).

ADVERTISEMENT

Lalu hadir KH Abdul Wahhab Abdul Ghofur (Kota Manado), KH Muhyiddin Ishaq (Jakarta Selatan), KH Abun Bunyamin (Purwakarta) KH Ubaidillah Shodaqah (Semarang), KH Agus Ali Masyhuri (Sidoarjo), KH Abdul Matin Jawahir (Tuban), KH Ahmad Said Asrori (Magelang), KH Zaim Ahmad Syakir (Lasem), KH Abdus Salam Mujib (Sidoarjo), KH Syu'ada Adzkiya (Cilacap), KH Thonthowi Djauhari Musaddad (Garut), dan KH Ubaidillah Ruhiyat (Tasikmalaya).

Menurut Gus Yahya, dalam menyikapi PKB, PBNU sudah melakukan sejumlah ikhtiar untuk mengartikulasikan aspirasi agar diagregasikan di dalam PKB.

"Jadi sesudah ini kami akan terus melakukan ikhtiar-ikhtiar yang sesuai dengan kedudukan NU sebagai civil society bagian dari masyarakat sipil yang dibenarkan oleh tata negara maupun oleh hukum, agar aspirasi dari para kiai dan aspirasi dari NU ini bisa terwujud," kata Gus Yahya.

Aspirasi dari para kiai ini di antaranya mengembalikan Marwah dewan syuro sebagai penentu utama di PKB.

"Kami mendesak PKB agar mengembalikan kepemimpinan ulama. Kami tidak akan berhenti sampai berhasil, mandat dari para kiai bahwa kami harus terus berikhtiar dan tidak boleh berhenti sampai berhasil," tandas Gus Yahya.




(faa/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads