Pasutri asal Sidoarjo yang sedang berwisata bersama rombongan kerabatnya di Pantai Mutiara, Trenggalek, mengalami nasib naas.
Sang suami yang tahu istrinya pingsan saat banana boat terguling berupaya menolong.
Berikut fakta-faktanya:
1. Pasutri Wisata di Pantai Mutiara
MTN (63) dan istri beserta rombongan keluarganya berwisata di Pantai Mutiara, Trenggalek, Minggu (18/8) siang pukul 13.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu korban berinisial MTN yang sudah berusia 63 tahun bersama rombongannya bersepakat menaiki wahana banana boat.
"Sebelum naik sudah ada kesepakatan minta digulingkan tapi agak di tepi," ujar Kepala Desa Tasikmadu, Wignyo Handoyo kepada wartawan.
2. Istri Pingsan Saat Banana Boat Digulingkan
Kepala Desa Tasikmadu, Wignyo Handoyo kepada wartawan mengaku sudah ada kesepakatan menggulingkan banana boat. Rupanya saat banana boat digulingkan, istri MTN pingsan.
Saat berada di dekat bibir pantai, wahana itu digulingkan sehingga seluruh rombongan tercebur ke pantai.
"Saat itulah istri korban pingsan sehingga langsung dievakuasi oleh pengelola wahana," imbuhnya.
3. MTN Nekat Berenang Susul Istri yang Pingsan
Melihat istrinya dievakuasi, korban MTN berusaha ke tepian dengan berenang lebih cepat. Namun pada saat sampai di tepi pantai korban justru lemas hingga akhirnya pingsan.
"Akhirnya Bapak MTN itu dibawa ke Puskemas Watulimo untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun saat tiba di sana ternyata dinyatakan sudah meninggal. Kalau untuk istrinya sehat," jelasnya.
4. Korban Dinyatakan Meninggal
MTN dibawa ke Puskemas Watulimo. Namun dinyatakan meninggal dunia.
"Akhirnya Bapak MTN itu dibawa ke Puskemas Watulimo untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun saat tiba di sana ternyata dinyatakan sudah meninggal. Kalau untuk istrinya sehat," jelasnya.
5. Di Tubuh Korban Tak Ada Kekerasan
Kapolsek Watulimo AKP Zainuddin membenarkan adanya insiden memilukan itu. Pihaknya memastikan tidak ada unsur pidana dalam kejadian itu. Dari hasil pemeriksaan medis korban diduga meninggal akibat serangan jantung.
"Di sisi lain korban memang punya riwayat penyakit tertentu," jelasnya.
Jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dibawa pulang dan dimakamkan di Sidoarjo.
(dpe/fat)