BPBD Bentuk Kelurahan Tangguh Bencana Antisipasi Sesar Melintas di Surabaya

BPBD Bentuk Kelurahan Tangguh Bencana Antisipasi Sesar Melintas di Surabaya

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 19 Agu 2024 08:33 WIB
Ilustrasi Gempa
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/SteveCollender
Surabaya -

Potensi gempa megathrust sedang ramai diperbincangkan. BMKG menyebut BMKG informasi ini bukanlah prediksi atau peringatan dini. Melainkan mitigasi yang diupayakan.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Surabaya Yanu Mardianto mengatakan, upaya mengantisipasi dan menanggulangi bencana, dibentuk Kelurahan Tangguh Bencana.

Apalagi Surabaya menjadi lokasi sesar atau patahan lapisan penyusun bumi yang mengalami pergerakan. Pergerakan tersebut, bisa mengakibatkan gempa bumi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sudah melakukan sosialisasi dan simulasi di 153 kelurahan terkait Kelurahan Tangguh Bencana. Artinya dalam setiap kelurahan sudah ada yang kita latih terkait edukasi kebencanaan, khususnya gempa bumi," kata Yanu, Senin (19/8/2024).

Yanu menjelaskan saat terjadi bencana, edukasi yang diberikan yakni bagaimana sikap dan tindakan yang harus dilakukan. Sebab, maksimal gempa akan berlangsung selama 10 detik.

ADVERTISEMENT

Warga yang ada di dalam ruangan maupun bangunan tinggi diminta tetap tenang, sambil melakukan langkah-langkah keselamatan diri. Seperti, berlindung dibawah meja atau pergi ke sudut bangunan dengan tetap menutup kepala.

"Diharapkan tetap tenang dan waspada. Masyarakat bisa mengikuti perkembangan informasi yang disampaikan oleh BMKG dan Command Center 112 sehingga tidak ada informasi hoaks yang beredar di masyarakat untuk menghindari kegaduhan," jelasnya.

Saat terdapat suara sirine atau tanda darurat di dalam bangunan, diminta untuk tidak mengabaikan. Baik di lingkungan pendidikan, kesehatan, perkantoran, pusat belanja hingga bangunan tinggi.

Anak-anak di sekolah juga dibekali dan simulasi apa saja yang dilakukan ketika ada bencana, hingga saat evakuasi. Di sekolah, BPBD menyarankan untuk membunyikan lonceng atau bel, dan announcement di ruang guru menginstruksikan agar mereka berlindung dan mengevakuasi diri saat ada bencana.

Sedangkan di lingkungan masyarakat, BPBD Surabaya telah melatih perwakilan warga di tiap kelurahan. Nantinya, mereka akan menjadi pionir yang dapat menyampaikan ilmu tanggap darurat kebencanaan kepada warga yang lainnya.

Sebelumnya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, BPBD sejak beberapa tahun lalu hingga kini melakukan mitigasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Tepatnya sejak ada sesar yang melintas di Kota Surabaya.

"Sejak saat ada sesar sudah dilakukan mitigasi. Juga BPBD sejak dulu dan saat ini terus melakukan sosialisasi terhadap hasil mitigasi sesar dan gempa yang ada," kata Eri.




(esw/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads