Pemkot Surabaya mulai melakukan pengerjaan pelebaran Jalan Raya Menganti. Pelebaran jalan dilakukan untuk mengurai kemacetan yang selalu terjadi di kawasan tersebut.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, saat ini Pemkot Surabaya mengerjakan pelebaran jalan mulai dari Jalan Raya Menganti hingga perbatasan Kabupaten Gresik. Saat ini, pelebaran jalan dikerjakan sekitar 500 meter terlebih dahulu dengan target tuntas November 2024.
"Kemudian dilanjutkan lagi awal tahun 2025 sepanjang 1,2 km. Tahun 2026 dilanjutkan pengerjaan sepanjang 2,1 kilometer. Tahun 2026 itu (pengerjaannya) sampai Aspol (asrama Polri), insyaallah nanti tahun 2027-2028 sampai ke Gresik," kata Eri, Minggu (18/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia memastikan pengerjaan Jalan Raya Menganti sepanjang 500 meter kali ini bisa segera selesai pada akhir November atau awal Desember 2024. Selain pelebaran jalan, pemkot juga akan membuat saluran di tengah secara paralel, sama seperti yang ada di Jalan Raya Wiyung.
"Ini sudah dibebaskan, ini (berjalan) paralel, jadi ada yang sudah dibebaskan langsung dirobohkan. Nantinya akan digali dibuatkan saluran di tengah, persis seperti yang ada di Wiyung, terus sampai ke arah Gresik," ujarnya.
Setelah itu, pemkot melanjutkan proses lelang untuk pembangunan Jalan Raya Menganti sepanjang 1,2 kilometer pada awal 2025. Rencananya, proses lelang akan dimulai pada Oktober 2024.
"Alhamdulillah, hari ini (APBD tahun 2025) sudah diparipurnakan, setelah evaluasi gubernur, itu turun biasanya November, maka nanti Oktober 2024 sudah bisa lelang. Nah, Januari 2025 tanggal 1, dimulai (dilanjutkan)," katanya.
Adanya pelebaran jalan ini diharapkan dapat mengurai kemacetan yang disebabkan adanya bottleneck di traffic light Jalan Raya Menganti. "Semoga ini bisa mengatasi kemacetan setiap sore kayak gini (macet). Makanya, warga Surabaya doakan, jangan sampai ada wabah penyakit lagi seperti COVID-19," tambahnya.
Eri menjelaskan, proyek pelebaran Jalan Raya Menganti disesuaikan dengan Rancangan Pembangunan Jangka Pendek Daerah (RPJMD) Surabaya lima tahunan. Harusnya, pengerjaan sudah selesai tahun 2024, namun terkendala pandemi COVID-19 dan terpaksa APBD dialihkan untuk penanganan wabah menular itu.
Meski tahun 2021 terjadi COVID-19, lanjut Eri, pembangunan fisik di Surabaya tidak sampai mundur hingga tahun 2026. Oleh karena itu, anggaran difokuskan pada tahun 2024, 2025, dan 2026.
"Kalau tidak di-refocusing untuk COVID-19, selesai iki (selesai pengerjaan jalannya) sampai Gresik. Karena ketika pertama saya jadi wali kota, anggaran digedok tahun 2020, ketika akan saya PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) atau MPAK (Mendahului Perubahan Anggaran Keuangan) untuk menyelesaikan pekerjaan, ternyata ada kewajiban untuk COVID-19," pungkasnya.
(irb/fat)