Muklasin telah mempersiapkan perjalanan itu sejak lama. Dia menabung uang penjualan Pentol Korea yang dia jajakan di Kecamatan Driyorejo, Gresik untuk bekal perjalanannya ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Niatnya sederhana, dia ingin menjadi saksi sejarah. Syukur-syukur dia diperkenankan untuk menjadi peserta upacara negara yang untuk pertama kalinya digelar di ibu kota baru Republik Indonesia.
Demi bisa mewujudkan niatnya itu, dia rela tidak berjualan pentol dulu untuk menempuh perjalanan penting di hidupnya. "Sementara pentol libur dulu" ujarnya lalu terkekeh saat dihubungi detikJatim, Jumat (16/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uang tabungan hasil penjualan Pentol Korea sudah terkumpul Rp 2,5 juta. Dengan keyakinan penuh dia bertolak ke IKN dari rumahnya di Desa Sumput, Driyorejo, Gresik naik motor Yamaha butut miliknya.
Muklasin mengawali perjalanan penting itu ke Surabaya. Dia naik kapal dari Pelabuhan Tanjung Perak untuk menyeberang ke Balikpapan. Setelah itu dia terus memacu motornya hingga tiba di IKN pada Kamis (15/8).
"Sempat ada trouble di tengah jalan, tapi Alhamdulillah motor saya bisa jalan lagi," ujar Muklasin.
![]() |
Dia sudah merasakan sehari bermalam di IKN. Demi menghemat pengeluaran, dia menginap di tempat seadanya. Yakni di aula-aula milik warga setempat yang lokasinya berdekatan dengan Istana Garuda IKN.
"Kalau tidurnya di aula-aula punya warga dekat IKN sini," katanya.
Dia mengaku bangga telah menginjakkan kaki di IKN dan menanti detik-detik rangkaian upacara yang dipimpin Presiden Jokowi, yang rencananya dimulai pukul 09.15 WITA nanti. Dia tidak mengkhawatirkan bekalnya yang hanya Rp 2,5 juta. Dia yakin uang itu cukup karena dia punya cara untuk berhemat.
Tidak hanya itu, Muklasin juga sadar akan ada lapisan protokoler yang ketat bagi peserta upacara. Bisa-bisa dirinya tidak akan diizinkan masuk menjadi peserta upacara. Apalagi dia akan mengenakan kostum yang nyeleneh: seragam SD.
Apapun yang akan terjadi, Muklasin telah menyiapkan hati. Bila dirinya tidak diizinkan masuk mengikuti upacara di Istana Garuda, setidaknya dia sudah mewujudkan niatnya menghadiri momen sakral bersejarah itu.
"Kalau tidak boleh masuk ikut upacara di IKN ya juga tidak apa-apa. Nanti ikut upacara di dekat sana," imbuhnya.
Setidaknya Muklasin sudah punya bukti sejarah bahwa dia pernah hadir di IKN dengan niat mengikuti upacara kemerdekaan pertama yang digelar di ibu kota baru. Dia sudah berfoto memakai seragam SD yang dia siapkan dengan latar belakang Istana Garuda IKN.
(dpe/iwd)