Remaja berusia 13 tahun berinisial MS sudah 2 tahun ini menjalani cuci darah di RSU Dr Soetomo Surabaya. Remaja asal Caruban, Madiun itu mengalami gagal ginjal karena sering mengonsumsi makanan dan minuman instan.
MS sendiri mengaku sejak kecil suka makanan dan minuman serba instan. Terutama mi instan. Dia semakin sering makan mi instan sejak usia 10 tahun, terutama karena berada di lingkungan teman yang memang suka makan mi instan.
"Ikut teman makan mi instan. Memang suka. Iya, suka rasanya. Lebih enak," cerita MS saat ditemui detikJatim di Rumah Singgah kawasan Nginden Intan, Surabaya, Kamis (15/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain suka makan mi instan, MS juga suka minum minuman kemasan saset yang biasa disajikan dengan es batu. Bahkan hampir setiap hari dirinya meminum minuman tersebut, apalagi saat cuaca panas sepulang sekolah.
"Dua-duanya suka (mie dan es). Setiap hari. Ciki juga suka," ujarnya.
Namun, kebiasaan makanan dan minuman instan ternyata tidak bisa terus dia rasakan. Pada saat usianya masih 10 tahun, dirinya mulai merasakan sakit-sakit.
Tubuhnya merasa demam, lalu dingin, kembali demam lagi dan terus berulang selama setahun. Tepatnya saat MS sering mengeluh sesak di dada dan nafsu makannya berkurang.
Ibunya, Melly Winarsih beberapa kali membawanya ke dokter. Baik ke Puskesmas maupun RSUD Caruban. Hingga pada Oktober 2022, MS dilakukan beberapa pemeriksaan seperti cek lab lengkap, rontgen dada dan ginjal.
Setelah cek kesehatan lengkap, muncul diagnosis bahwa MS menderita gagal ginjal. Sejak hari pertama datang berobat ke RSU dr Soetomo, hari itu juga dia harus menjalani cuci darah.
"Awal sakit cuci darah. Sekarang sudah biasa, nggak sakit," ujarnya.
Dua tahun menderita gagal ginjal dan menjalani cuci darah, MS benar-benar mengubah pola hidupnya. Makanan dan minuman instan yang biasa dikonsumsi selama 2 tahun terakhir sudah ditinggalkan. Dia ingin cepat sehat.
"Sudah nggak pengen (Makan dan minum instan). Sekarang pengen sehat, sekolah. Kangen sekolah. Kangen main sama teman-teman. Kalau sembuh nggak mau jajan instan-instan, biar pun pengen tapi nggak mau minta," jelasnya.
Remaja perempuan ini pun ingin mengingatkan teman-temannya dan menjadikan kisahnya sebagai pelajar agar tidak mengonsumsi makanan dan minuman instan secara berlebihan.
"Iya ingin mengingatkan teman-teman biar nggak makan mie instan," kata MS yang gemar bermain piano.
(dpe/fat)