Ada 8-10 Anak Cuci Darah Per Hari gegara Gagal Ginjal di Jatim

Ada 8-10 Anak Cuci Darah Per Hari gegara Gagal Ginjal di Jatim

Esti Widiyana - detikJatim
Sabtu, 10 Agu 2024 20:00 WIB
Dialysis machine is working. Acting as a substitute for the kidneys to drive waste from the body.
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/saengsuriya13)
Surabaya -

Anak-anak pengidap gagal ginjal yang harus menjalani hemodialisis atau cuci darah cukup banyak di Jawa Timur. Dalam sehari ada 8 hingga 10 anak yang menjalani cuci darah berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jatim.

Ketua IDAI Jatim dr Sjamsul Arief menekankan bahwa jumlah pasien anak yang melakukan hemodialisis mencapai 10 orang. Cuci darah itu dilakukan hanya 2 kali dalam sepekan.

"Untuk diketahui soal angka itu 8-10 per hari dan seminggu cuma 2 kali," kata dr Sjamsul saat dihubungi detikJatim, Sabtu (10/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menegaskan bahwa di Jawa Timur tidak ada lonjakan kasus gagal ginjal pada anak. Karena itu, data anak yang menjalani hemodialisisi itu tidak perlu dibesar-besarkan.

"Yang hemodialisis ya segitu. Datanya Soetomo ada sendiri. Gagal ginjal jangan dibesar-besarkan. Di sini nggak ada peningkatan signifikan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Dia juga mengakui selain pasien anak yang menjalani rawat jalan hemodialisis, ada juga yang saat ini sedang rawat inap. Meski begitu menurutnya jumlahnya tidak sebanyak pasien rawat jalan.

"Ada lain lagi, tadi rawat jalan 10 orang per hari dalam 2 kali seminggu. Rawat inap ada 3 atau 4 (untuk) hemodialisis," ujarnya.

Sjamsul pun menjabarkan penyebab anak mengalami gagal ginjal yang macam-macam. Menurutnya, penyebab gagal ginjal pada anak itu tetap didominasi penyakit ginjal yang memang sudah dialami oleh anak, jumlahnya sekitar 80%.

"Penyebabnya penyakit ginjal 80%, ada infeksi kronis, lupus, nefotrik sindrom, juga ada penyakit metabolisme," katanya.

Dia pun berpesan kepada orang tua agar lebih memperhatikan anak-anaknya. Khususnya terkait makanan dan minuman yang mereka konsumsi sehari-hari.

"Ya itu, makanan hati-hati. Yang siap saji, mie instan. Itu terutama, nggak baik untuk ginjal. Garamnya tinggi, tepungnya, pengawet juga zat yang nggak baik," pungkasnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads