Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan gempa megathrust 'tinggal tunggu waktu' untuk mengguncang Indonesia. BPBD Jatim telah menyiapkan sejumlah langkah guna meminimalisir dampak gempa megathrust.
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto mengatakan mengungkapkan bahwa sejumlah wilayah di Jawa Timur memang berpotensi terjadi gempa megathrust. Yakni di wilayah pesisir selatan Jatim mulai Banyuwangi hingga Pacitan.
BPBD, kata Gatot, selama ini terus melakukan sosialisasi terutama dalam hal edukasi kepada warga, terutama mereka yang berada di daerah rawan bencana. Termasuk upaya menggencarkan Desa Tangguh Bencana (destana) sejak 5 tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami terus turun rutin di daerah-daerah yang rawan terutama di wilayah Selatan untuk terus membentuk Destana. Jadi Destana ini fokus utamanya agar warga di dekat titik wilayah potensi gempa punya wawasan terkait meminimalisir dampak bencana," kata Gatot kepada detikJatim, Rabu (14/8/2024).
Gatot juga menyampaikan sejumlah sosialisasi dan edukasi lainnya juga sudah dilakukan terhadap warga. Salah satunya sosialisasi membangun rumah yang tahan gempa, serta langkah antisipasi lainnya.
"Kami juga mengantisipasi ke warga dengan melakukan simulasi evakuasi ketika bencana terjadi," jelasnya.
Tidak hanya itu, BPDB Jatim juga memasang peringatan dini di pesisir selatan Jatim.
"Kami juga sudah memasang early warning system (EWS) di sekitar wilayah pesisir Selatan Jatim dan memasang rambu evakuasi. Kami kolaborasi dengan Pemda kabupaten/kota untuk menyediakan sarana prasarana baik itu pembangunan dengan struktur yang sesuai kondisi potensi lokasi," tambahnya.
Gatot berharap masyarakat yang telah diberikan sosialisasi potensi bencana bisa menjaga sarana pra sarana yang sudah dipasang di titik rawan bencana.
"Kami harap sarana pra sarana itu bisa dijaga, seperti EWS, rambu-rambu evakuasi itu juga perlu. Karena di wilayah pesisir Selatan Jatim itu banyak tempat wisata pantai," tandasnya.
(dpe/iwd)