Sebanyak 750 personel gabungan TNI-Polri di Nganjuk menggelar simulasi Sistim Pengamanan Kota (Sispamkota). Simulasi dilaksanakan seiring pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Nganjuk semakin dekat.
Dalam Simulasi yang digelar di halaman GOR Bung Karno Begadung, para peserta dipandu melalui skenario situasi yang mungkin terjadi selama proses Pemilu. Mereka mempraktikkan strategi dan taktik yang telah disepakati bersama untuk mengatasi setiap potensi kerawanan.
"Simulasi Sispamkota ini merupakan gambaran kongkrit, dimana 750 personel gabungan TNI - Polri, Pemda Kabupaten Nganjuk, KPU dan Bawaslu dan Kesbangpol. Mereka harus mengetahui cara bertindak yang sesuai SOP yang telah disepakati bersama di dalam undang-undang Pemilu," kata Kapolres Nganjuk, AKBP Siswantoro, saat dikonfirmasi detikJatim Rabu (14/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siawantoro menyampaikan, bahwa dalam simulasi digambarkan bagaimana sinergisitas TNI - Polri dan Stakeholder terkait mengatasi masalah yang timbul dalam tiap tahapan pemilu. Semua stake holder berupaya menunjukkan kesiapan Polres Nganjuk menetralisir masalah yang timbul guna menjaga kondusivitas Kabupaten Nganjuk dalam tahapan Pilkada 2024.
"Bagaimana mengantisipasinya jika ada masalah, pentingnya pengetahuan dan pemahaman yang mendalam mengenai prosedur dan protokol keamanan yang telah diatur dalam undang-undang Pemilu harus dikuasai oleh semua pihak," papar Siswantoro.
"Dengan demikian kita tidak akan ragu lagi dengan apa yang kita perbuat jika dihadapkan dengan situasi seperti yang dicontohkan dalam simulasi tadi, dimana tiap tahapan Pemilu memiliki kerawanan masing-masin, sehingga kita tidak dihadapkan dengan suatu kesalahan prosedur" imbuh Siswantoro.
Dandim 0810/Nganjuk, Letkol (Inf) Andi Sasmito mengatakan, pelibatan unsur-unsur pendukung seperti , Damkar, BPBD Rs. Bhayangkara, dan Senkom merupakan hal yang mutlak untuk mengamankan situasi saat terjadi kerawanan.
"Apa yang harus dilakukan jika harus menghadapi situasi tertentu harus dikuasi oleh setiap pemegang kepentingan, siapa dan berbuat apa, jadi tidak saling tumpang tindih. Untuk itulah diperlukan sinergi dan komunikasi yang baik antara seluruh stake holder," tantas Andi.
(abq/iwd)