Cerita Warga Jombang Nekat Tandu Jenazah 3 Km gegara Tak Boleh Pakai Ambulans

Round-Up

Cerita Warga Jombang Nekat Tandu Jenazah 3 Km gegara Tak Boleh Pakai Ambulans

Fatichatun Nadhiroh - detikJatim
Rabu, 07 Agu 2024 11:51 WIB
Video warga menandu jenazah sejauh 3 km disebut tidak boleh pakai ambulans desa.
Jenazah di Jombang ditandu dengan kaki sejauh 3 Km (Foto: tangkapan layar)
Jombang -

Viral video puluhan warga menandu jenazah dengan berjalan kaki sejauh 3 Km di Jombang. Dipastikan keputusan menandu jenazah bukan gara-gara perkara ambulans. Melainkan pihak keluarga sendiri yang memutuskan agar jenazah ditandu agar lebih cepat dimakamkan.

Kepala Desa Jipurapah Hadi Sucipto mengatakan jenazah Paiman (70), warga Dusun/Desa Jipurapah, Kecamatan Plandaan ditandu warga dari Desa Marmoyo, Kecamatan Kabuh ke rumah duka sekitar 2,5 Km dengan berjalan kaki.

Hadi memastikan bahwa proses mengantar jenazah Paiman ini murni karena keinginan pihak keluarga. Tidak seperti yang diviralkan di media sosial, karena tidak boleh memakai ambulans desa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sudah meninggal harusnya pakai ambulans jenazah, tapi pihak keluarga dan masyarakat Jipurapah minta dipikul saja daripada cari mobil jenazah gitu. Ini keputusan pihak keluarga. Kan dekat saja hanya 2,5 Km," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (6/8/2024).

Hadi mengungkapkan biaya sewa ambulans jenazah sudah disiapkan. Hanya saja, keluarga Paiman enggan menunggu ambulans jenazah terlalu lama karena jarak rumah sakit terdekat ke Desa Marmoyo cukup jauh.

ADVERTISEMENT

Sementara, Hadi juga mengakui bahwa mobil siaga desa milik Pemdes Jipurapah memang tidak boleh untuk mengangkut jenazah. Menurut Hadi, hal itu sudah sesuai dengan aturan dalam peraturan bupati.

"Karena mobil siaga desa aturannya tidak boleh untuk mengangkut jenazah atau orang meninggal. Itu ada Perbup-nya dan juga sudah disosialisasikan terkait penggunaan mobil siaga desa," terang Hadi.

Paiman meninggal saat hendak berobat ke bidan Desa Marmoyo, Kecamatan Kabuh, Senin (5/8). Sebelum ke bidan dia mampir ke rumah saudaranya untuk buang air besar.

Namun, Paiman tidak kunjung keluar dari kamar mandi. Saat dicek rupanya bapak dua anak ini sudah meninggal dunia di dalam kamar mandi.

"Sakitnya apa tidak tahu. Semalam masih ketemu," kata Hadi.

Menantu Paiman, Jumadi (38) mengatakan pihak keluarga memutuskan jenazah mertuanya ditandu menuju rumah duka di Desa Jipurapah, Kecamatan Plandaan. Sebab, kata dia, kalau menunggu mobil jenazah dari rumah sakit terdekat terlalu lama karena jarak tempuh yang jauh ke Desa Marmoyo.

"Kalau menunggu mobil jenazah dari rumah sakit itu kelamaan. Jadi, daripada kelamaan ya dipikul saja. Jadi, ini keputusan keluarga, kasihan jenazahnya," tandasnya.




(auh/fat)


Hide Ads