Pantauan detikJatim sekitar pukul 20.45 WIB, setelah polisi menunjukkan surat pernyataan dari panitia, salah satu perwakilan aliansi membacakan surat tersebut. Surat itu dibacakan di depan massa, surat tersebut dibacakan menggunakan pengeras suara.
"Kita sudah terima surat pernyataannya. Imaduddin tidak akan berceramah. Kalau memang ceramah berisi provokatif, nanti akan ditangkap pak polisi sendiri," kata Bramada Pratama Putra, Perwakilan Aliansi Umat Islam Jawa Timur, Senin (5/8/2024).
Untuk itu, Bramada meminta agar massa membubarkan diri dan memantau acara tersebut melalui live streaming.
"Kita sekarang pulang dan tetap memantau lewat live streaming. Kita jangan mengganggu kegiatan ini, kita percayakan kepada polisi," tambahnya.
Kapolres Gresik AKBP Arief Kurniawan mengatakan aksi para pendemo berhasil diredam setelah menemukan beberapa kesepakatan. Massa telah membubarkan diri setelah kesepakatan dibacakan oleh ketua aliansi tersebut.
"Sudah kondusif, meski ada perselisihan, situasi tidak sampai memanas. Kita ingin tidak ada konflik antara para pendemo dan jemaah yang hadir dalam pengajian tersebut," kata Arief.
Dalam pengamanan, lanjut Arief, pihaknya menerjunkan sekitar 270 personel. Termasuk bantuan dari anggota Brimob Polda Jatim.
"Untuk menjaga situasi tetap kondusif, tertib dan aman. Alhamdulillah massa membubarkan diri sekitar pukul 21.00 WIB," pungkasnya.
Sebelumnya, Ribuan orang mengatasnamakan Aliansi Umat Islam Jawa Timur menggeruduk Desa Sidowungu, Menganti. Kedatangan mereka menolak kedatangan KH Immaddudin Utsman al-Bantani yang dianggap sebagai penceramah pemecah belah umat.
Pantauan detikJatim di lokasi, ribuan orang mulai mendatangi Desa Sidowungu menggunakan kendaraan roda dua dan empat. Mereka membentangkan spanduk "Tolak Imaduddin berceramah".
Bramada Pratama Putra, Perwakilan Aliansi Umat Islam Jawa Timur mengatakan isi ceramah Imaduddin penuh dengan provokatif. Dalam hal ini, isi ceramah kerap menjelek-jelekan satu sama lain dan menimbulkan perpecahan.
"Karena ceramahnya di manapun itu baik di Jatim, Jateng dan Jabar atau di seluruh Indonesia bernuansa provokatif, dalam rangka menjelek-jelekan satu sama lain," terang Bramada, Senin (5/8/2024).
Bramada lantas memberi salah satu isi ceramah Imaduddin yang kontroversial. Dalam ceramahnya, Imaduddin menyebut satu lagu dari Rhoma Irama lebih baik dari 70 orang habaib.
(abq/iwd)