Kisah Siswa Yatim Piatu di Jember Lari 5 Km Setiap Hari untuk Sekolah

Kisah Siswa Yatim Piatu di Jember Lari 5 Km Setiap Hari untuk Sekolah

Yakub Mulyono - detikJatim
Kamis, 01 Agu 2024 15:00 WIB
Siswa di Jember harus berlari sejauh 5 kilometer untuk menuju sekolah
Siswa di Jember harus berlari sejauh 5 kilometer untuk menuju sekolah (Foto: Yakub Mulyono/detikJatim)
Jember - Semangat Muhammad Alif Faturrohman, siswa SMA Kartika IV-2 Jember patut diapresiasi. Ia harus berlari setiap hari demi bisa bersekolah.

Rutinitas lari itu, dilakukan remaja yatim piatu itu dari rumahnya di Lingkungan Cupu, Kelurahan Baratan, Patrang hingga dekat kantor Kecamatan Patrang sejauh 5 kilometer.

Alif menjelaskan, dirinya berlari hanya dari rumahnya hingga kantor Kecamatan Patrang dengan jarak 5 kilometer. Sesampainya di depan kantor kecamatan Patrang, sudah ada mobil jemputan yang disediakan pihak sekolah untuk membawa siswa-siswi hingga sampai sekolah.

"Kalau larinya nggak sampai sekolah, cuma sampai di dekat kantor Kecamatan Patrang. Dari situ udah ada mobil jemputan yang membawa saya ke sekolah, bareng-bareng sama siswa lainnya juga," terangnya, Kamis (1/8/2024).

Setiap hari, kata Alif, dia berangkat dari rumah sekitar pukul 05.00 WIB pagi dan pulang sekitar pukul 14.00 WIB siang. Selama berangkat dan pulang itulah, Alif berlari melewati berbagai medan berupa tanjakan dan turunan yang terjal karena rumahnya terletak di daerah yang cukup terpencil.

"Kalau berangkatnya itu jalannya turunan, jadi enak larinya bisa agak cepat. Tapi kalau pulangnya jalannya tanjakan, jadi kadang sedikit capek. Itu tidak masalah, karena fisik saya jadi terlatih dan sudah biasa juga," bebernya.

Saat ini, Alif hanya tinggal berdua dengan neneknya di rumah. Orang tuanya telah meninggal dunia sejak lama. Alif dan neneknya hidup dengan banyak keterbatasan ekonomi.

"Sekarang tinggalnya sama nenek. Bapak sudah meninggal sejak saya kecil, ibu meninggal saat saya kelas 2 SMP, kakek juga sudah meninggal lama," ucap Alif.

"Dulu pernah punya sepeda ontel kecil dapat dari sekolah (SMA) saya, tapi sekarang sudah rusak. Terus juga untuk sekolah ini alhamdulillah semuanya gratis, seragam juga gratis jadi saya tidak perlu mengeluarkan biaya apapun," imbuhnya.


(hil/iwd)


Hide Ads