Polisi telah mengakhiri pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2024. Ada sejumlah kecelakaan dan pelanggaran lalin yang terjadi selama operasi yang digelar selama 14 hari itu.
Dirlantas Polda Jatim Kombes Komarudin mengatakan saat Operasi Patuh Semeru 2023 terjadi sebanyak 904 kejadian. Menurutnya, ada 54 korban meninggal dunia, 32 korban luka berat, dan 1.283 luka ringan.
"Untuk pelanggaran lalu lintas yang dikenakan tindakan tilang ETLE statis sebanyak 33.211, lalu 16.282 ETLE mobile, 53.034 tilang manual, dan 279.871 teguran," kata Komarudin, Rabu (31/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk 279.871 pengendara yang ditindak teguran, Komarudin menjelaskan karena pelanggaran ringan sifatnya masih bisa diingatkan. Namun, tidak dengan pelanggaran berat yang dinilai bisa menyebabkan laka lantas.
"Sementara untuk 102.527 ribu tidak bisa sama sekali, terpaksa dikenakan tindakan," ujarnya.
Untuk kendaraan yang melanggar masih didominasi pemotor, yakni 78.652 pelanggar. Diantaranya dengan mengenakan helm sebanyak 48.278 pelanggar, lalu disusul dengan pemotor yang nekat melawan arus sebanyak 11.075 pelanggar.
Lalu, masih ditemukan juga 7.010 pelanggar yang masih di bawah umur. Begitu juga dengan melanggar traffic light atau lampu lalu lintas sebanyak 4.140 pelanggar.
Pada mobil, Komarudin mencatat masih ditemukan 23.875 pelanggar yang didominasi tak mengenakan seatbelt atau sabuk pengaman sebanyak 14.716 pelanggar. Lalu, ada 3.831 yang melanggar lampu lalu lintas dan 1.839 melawan arus.
"Dilihat dari catatan angka kita mampu menekan pelanggaran maupun kecelakaan beserta tingkat fatalitas yang terjadi," tuturnya.
(abq/iwd)