Kemenag Jatim memantau Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) atau Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang memberangkatkan Bu Nunuk dan suaminya saat ikut melakukan haji furoda.
Jika sudah mengetahui detail, Kemenag Jatim akan berkoordinasi dengan kemenag pusat untuk menelusuri biro travel hingga membuat pemilik STMJ legendaris di Surabaya dikejar-kejar polisi karena ikut haji furoda.
"Kalau ada kami akan melakukan penanganan lebih lanjut, akan di BAP (diperiksa dan dibuat berita acara pemeriksaan/BAP)," tegas Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jatim, Abdul Haris kepada detikJatim, Senin (29/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biro travel itu diduga menawarkan haji furoda kepada Bu Nunuk tapi nyatanya cuma haji backpacker.
"Iya (sedang menelusuri biro travel yang dipakai Bu Nunuk)," tambahnya.
Haris menyatakan penelusuran itu akan dilakukan demi memastikan apakah biro travel itu merupakan penyelenggara resmi yang ada di bawah Kemenag atau bukan. Menurutnya, ini menjadi bagian dari tanggung jawab Kemenag.
"Kami punya kewajiban melakukan pengawasan dan pembinaan, serta penanganan lebih lanjut. Bila tidak terkait dengan travel kami atau izin dari kami, maka kami persilakan pihak keluarga untuk menentukan langkah hukum lebih lanjut," ujar Haris.
"Sebetulnya kami juga sedang berkoordinasi dengan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Direktorat Bina Umrah dan Haji Khusus," pungkasnya.
Sebelumnya, Nunuk Widayanti (53) mendaftar haji antara November atau Desember 2023. Saat itu dirinya mengetahui akan berangkat sebagai haji furoda dengan biaya di atas Rp 200 juta per orang. Almarhumah berangkat bersama suaminya pada Sabtu, 17 Mei 2024.
Pada saat menjalani haji, Bu Nunuk dikejar-kejar polisi Arab Saudi. Bahkan apartemen tempatnya menginap didobrak. Rupanya, visa yang digunakan ternyata adalah visa kunjungan pribadi. Hal ini diketahui anak Bu Nunuk saat ibunya mengalami perristiwa tersebut.
Hingga akhirnya, Bu Nunuk sempat dinyatakan hilang pada 16 Juni 2024 dan dilakukan pencarian. Namun, data Bu Nunuk ditemukan di RS forensik Arab Saudi dalam keadaan meninggal dan sudah dimakamkan.
(dpe/fat)