Kemenag Jatim akan menelusuri biro travel yang memberangkatkan Bu Nunuk (53), pemilik STMJ legendaris di Surabaya yang meninggal di Tanah Suci setelah sempat dikejar-kejar polisi Arab Saudi. Biro travel itu diduga menawarkan haji furoda kepada Bu Nunuk tapi nyatanya cuma haji backpacker.
"Iya (sedang menelusuri biro travel yang dipakai Bu Nunuk)," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jatim, Abdul Haris kepada detikJatim, Senin (29/7/2024).
Haris menyatakan penelusuran itu akan dilakukan demi memastikan apakah biro travel itu merupakan penyelenggara resmi yang ada di bawah Kemenag atau bukan. Menurutnya, ini menjadi bagian dari tanggung jawab Kemenag.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami punya kewajiban melakukan pengawasan dan pembinaan, serta penanganan lebih lanjut. Bila tidak terkait dengan travel kami atau izin dari kami, maka kami persilakan pihak keluarga untuk menentukan langkah hukum lebih lanjut," ujar Haris.
Selain itu, Kemenag Jatim juga sedang memantau apakah ada Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang melakukan pemberangkatan seperti itu.
"Kalau ada kami akan melakukan penanganan lebih lanjut, akan di BAP (diperiksa dan dibuat berita acara pemeriksaan/BAP)," tegasnya.
Bahkan, lanjut Haris, pihaknya saat ini juga sedang berkoordinasi dengan Kemenag pusat berkaitan dengan penelusuran biro travel yang dipakai oleh Bu Nunuk.
"Sebetulnya kami juga sedang berkoordinasi dengan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Direktorat Bina Umrah dan Haji Khusus," pungkasnya.
Diketahui perempuan yang bernama lengkap Nunuk Widayanti mendaftar haji antara November atau Desember 2023. Saat itu dirinya mengetahui akan berangkat sebagai haji furoda dengan biaya di atas Rp 200 juta per orang. Almarhumah berangkat bersama suaminya pada Sabtu, 17 Mei 2024.
Pada saat menjalani haji, Bu Nunuk sempat mengalami kendala, yakni dirazia hingga dikejar-kejar polisi Arab Saudi. Visa yang digunakan ternyata adalah visa kunjungan pribadi. Hal ini diketahui anak Bu Nunuk ketika ibunya itu mengeluhkan kendala haji.
Bu Nunuk sempat hilang pada 16 Juni 2024 di Jamarot lantai 3. Sempat dicari selama 5 hari dan ditemukan di RS forensik Arab Saudi namun sudah dalam keadaan meninggal dan sudah dimakamkan.
(dpe/iwd)