Fakta Pilu Bu Nunuk Ketipu Daftar Haji Furoda hingga Wafat di Tanah Suci

Fakta Pilu Bu Nunuk Ketipu Daftar Haji Furoda hingga Wafat di Tanah Suci

Fatichatun Nadhiroh - detikJatim
Kamis, 25 Jul 2024 10:37 WIB
Anak dan menantu Bu Nunuk, pemilik kedai STMJ legendaris di Surabaya yang meninggal di Tanah Suci.
Almarhumah Bu Nunuk semasa hidup (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Pemilik kedai STMJ Bu Nunuk Surabaya legendaris, Nunuk Widayanti (53) meninggal saat naik haji. Keluarganya mengetahui dia berangkat ke tanah suci sebagai jemaah haji furoda, tapi ternyata visanya kunjungan pribadi.

Bu Nunuk menunaikan Rukun Islam ke-5 bersama suaminya, Budi Santoso (55) pada 16 Juni 2024. Di tengah ibadah haji, Bu Nunuk hilang saat akan melempar jumrah. Dan hari ke-5 pencarian, Bu Nunuk diketahui meninggal dunia berdasarkan data yang diperoleh dari salah satu rumah sakit dan sudah dimakamkan.

Dalam pencarian Bu Nunuk, keluarga tidak melihat kesigapan pihak travel sama sekali. Bahkan keluarga menemukan kejanggalan saat orangtuanya menjalankan ibadah haji.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut Fakta-faktanya:

1. Bu Nunuk Diketahui Ikut Haji Furoda Bayar Rp 200 Juta

Anak-anak Bu Nunuk mengaku mulanya mengetahui bahwa ibu dan bapaknya itu berangkat haji melalui jasa biro travel dengan biaya mencapai Rp 200 juta per orang. Biro travel itu diduga menawarkan haji furoda.

"Mama saya bilang seperti itu (furoda). Harganya ratusan juta, di atas Rp 200 juta untuk satu orang," kata anak Bu Nunuk, Rizaldi Santoso (29) saat ditemui detikJatim di Kedai Bu Nunuk Jalan Ngagel Jaya Selatan, Rabu (24/7/2024).

ADVERTISEMENT

2. Bu Nunuk dan Suami Dikejar-kejar Polisi Tiba di Arab Saudi

Ternyata saat Bu Nunuk dan suaminya tiba di tanah suci, keduanya sempat dikejar-kejar polisi Arab Saudi. Tempat penginapan atau apartemen sempat didobrak dan ditangkap.

"Jadi selama di sana sering telepon. Seperti banyak razia dikejar-kejar polisi Arab Saudi," tambahnya.

3. Keluarga Baru Tahu Visa Orangtuanya Adalah Kunjungan Pribadi

Rizaldi dan keluarga mulai merasakan adanya kejanggalan. Selanjutnya Rizaldi meminta ayahnya memfotokan visa yang dibawa. Ternyata visa itu berbunyi untuk kepentingan pribadi, bukan beribadah haji.

"Karena dari visanya saja bukan visa haji, tapi kunjungan pribadi," cerita Rizaldi kepada detikJatim.

4. Pihak Travel Akui Ortunya Ikut Haji Backpacker Usai Bu Nunuk Wafat

Baru dari sanalah Rizaldi mengetahui bahwa kedua orang tuanya sebenarnya berangkat haji bukan sebagai peserta haji furoda, melainkan sebagai haji backpacker dengan visa kunjungan pribadi.

"Terakhir-terakhir pihak travel bilang ke ayah saya. Katanya ini bukan travel, tapi backpacker, haji backpacker. Dari situ ayah saya bilang kalau ayah saya backpacker dan kesannya nggak ada travel di sini," jelasnya.

Rizaldi sendiri mengaku kedua orang tuanya memang sejak awal kurang mengetahui berangkat haji dengan travel apa. Keluarga baru mengetahui fakta keduanya berangkat sebagai haji backpacker ketika Bu Nunuk sudah meninggal.

5. Anak-anak Bu Nunuk Curiga Ortunya Tak Pakai Seragam Haji

Pihak keluarga baru menyadari kejanggalan seperti Bu Nunuk dan suami berangkat tidak memakai seragam haji seperti haji reguler.

"Mereka berangkat dengan 10 orang tanpa memakai seragam haji seperti pada umumnya," tambahnya.

Hingga mereka sempat didobrak dan dibawa polisi Arab Saudi saat berada di penginapan.




(dpe/fat)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjatim


Hide Ads