130 Contoh Penerapan Pancasila Sila 1-5 dalam Kehidupan Sehari-hari

130 Contoh Penerapan Pancasila Sila 1-5 dalam Kehidupan Sehari-hari

Irma Budiarti - detikJatim
Selasa, 23 Jul 2024 12:20 WIB
Ilustrasi hari lahir Pancasila
Ilustrasi Pancasila. Foto: Fuad Hasim/detikcom
Surabaya -

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima prinsip utama. Masyarakat Indonesia seyogyanya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Yuk, simak contoh penerapan Pancasila di bawah ini.

Kata "Pancasila" berasal dari bahasa Sanskerta, di mana "panca" berarti lima dan "sila" berarti prinsip atau asas. Pancasila memuat lima sila, yakni Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Contoh Penerapan Pancasila

Mengutip modul ajar PPKn 'Sikap dan Perilaku Sesuai dengan Pancasila' dan berbagai sumber, ada banyak contoh penerapan nilai-nilai Pancasila mulai dari sila 1 sampai sila 5. Berikut contoh penerapan sila 1-5 Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sila 1 Pancasila

Sila pertama Pancasila berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila ini memiliki makna kesadaran setiap warga negara atas berkat dan rahmat yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa.

Maknanya lainnya, setiap warga negara bersikap berdasarkan sifat ketuhanan. Berikut contoh sikap pengamalan sila 1 dalam kehidupan sehari-hari di rumah maupun sekolah.

ADVERTISEMENT
  1. Disiplin dan taat melaksanakan ibadah di sekolah.
  2. Tidak mengganggu guru maupun teman yang sedang beribadah.
  3. Tidak memaksakan suatu kepercayaan terhadap teman yang berbeda agama.
  4. Tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama di sekolah.
  5. Tidak mengotori tempat ibadah di sekolah.
  6. Saling tolong-menolong tanpa melihat perbedaan agama dan kepercayaan.
  7. Tidak melakukan perbuatan diskriminasi terhadap guru maupun teman yang berbeda agama dan kepercayaan.
  8. Mengingatkan teman untuk rajin beribadah.
  9. Selalu meyakini bahwa Tuhan Yang Maha Esa memperhatikan segala perbuatan kita di sekolah.
  10. Menjalin pertemanan tanpa membeda-bedakan agama dan kepercayaan.
  11. Menciptakan kerukunan antarumat beragama di sekolah.
  12. Saling menghormati antarmanusia.
  13. Tidak memaksakan suatu agama pada orang lain.
  14. Bekerja sama dan saling bantu di bidang sosial, ekonomi, dan keamanan lingkungan tanpa pandang latar belakang agama.
  15. Mengembangkan toleransi agama sejak dini.
  16. Meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa.
  17. Percaya dan takwa Tuhan Yang Maha Esa.
  18. Menghormati agama orang lain.
  19. Tidak mengganggu peribadatan orang lain yang berbeda agama.
  20. Menjaga kerukunan antarumat beragama di lingkungan sosial masyarakat.
  21. Menghormati kebebasan beragama terhadap orang lain.
  22. Tidak menyinggung perasaan orang yang berbeda agama.
  23. Bekerja sama dalam menjaga kerukunan antarumat beragama.
  24. Menciptakan suasana taat beribadah di dalam keluarga.
  25. Tidak malas dalam beribadah.
  26. Tidak melakukan perbuatan yang dilarang agama.
  27. Tidak melakukan perbuatan yang merusak suasana kerukunan antarpemeluk agama di masyarakat.
  28. Menghargai bahwa setiap agama memiliki cara beribadah yang berbeda.
  29. Tidak menjadikan perbedaan agama sebagai alasan untuk saling bermusuhan.
  30. Bersungguh-sungguh dalam menjalankan ajaran agama.

Sila 2 Pancasila

Sila kedua berbunyi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Sila ini memiliki makna menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan martabat sesama manusia tanpa melihat latar belakang status, agama dan kepercayaan, ras, serta suku.

Sila 2 Pancasila juga mengakui bahwa kedudukan setiap warga negara adalah sama. Berikut contoh penerapan sikap sila 2 dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun rumah.

  1. Tidak mendiskriminasi guru maupun teman berdasarkan suku, agama, warna kulit, dan tingkat ekonomi.
  2. Bertanggung jawab atas kewajiban diri sendiri.
  3. Tidak melakukan perbuatan yang menjurus pada pelecehan terhadap guru maupun teman.
  4. Membela kebenaran dan keadilan.
  5. Menegakkan persamaan hak, kewajiban, dan martabak manusia tanpa membeda-bedakan latar belakangnya.
  6. Bersikap sopan santun dan saling menghargai.
  7. Tidak bersikap semena-mena.
  8. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
  9. Saling bekerja sama.
  10. Tidak membentuk suatu kubu pertemanan.
  11. Tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan suku, agama, warna kulit, tingkat ekonomi, maupun tingkat pendidikan.
  12. Menjaga hal dan kewajiban diri sendiri dan orang sekitar.
  13. Cinta tanah air dan bangsa dengan membeli produk dalam negeri.
  14. Tidak melakukan diskriminasi dengan orang-orang yang dijumpai baik di sekolah, rumah, dan tempat lainnya.
  15. Tidak melecehkan seseorang karena apapun.
  16. Membela kebenaran dan keadilan.
  17. Menegakkan persamaan hak, kewajiban, dan martabat manusia, tanpa membedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya.
  18. Mencintai sesama manusia.
  19. Menjaga kesopanan dan saling menghargai.
  20. Tidak bersikap semena-mena terhadap orang lain.
  21. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
  22. Suka melakukan kegiatan kemanusiaan.
  23. Berani membela kebenaran dan keadilan.
  24. Menyadari bahwa bangsa Indonesia adalah bagian dari seluruh umat manusia.
  25. Menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

Sila 3 Pancasila

Sila ketiga Pancasila berbunyi Persatuan Indonesia. Sila ini diartikan sebagai sikap gotong royong dan perilaku cinta Tanah Air. Sehingga dengan keragaman yang ada dapat membentuk satu kesatuan Indonesia.

Makna dari sila ketiga Pancasila juga tentang menyatunya bangsa Indonesia dari berbagai sendi kehidupan, yaitu politik, sosial, budaya, ekonomi, pertahanan, dan keamanan. Tujuan persatuan Indonesia adalah menumbuhkan rasa bersatu warga negara yang memiliki beragam adat dan budaya. Berikut contoh penerapan Pancasila sila ketiga.

  1. Tidak menghasut teman untuk saling membenci.
  2. Saling menjaga lisan.
  3. Tidak mengadu domba antarpertemanan.
  4. Mengutamakan kepentingan banyak orang di atas kepentingan diri sendiri.
  5. Tidak merendahkan suku, adat dan budaya teman.
  6. Menjalin hubungan baik antarguru dan teman.
  7. Membantu siswa yang kesulitan mengerjakan tugas.
  8. Menumbuhkan sikap saling menghargai orang lain.
  9. Membangun kerukunan antarpenghuni sekolah.
  10. Berpartisipasi dalam upaya mengharumkan nama sekolah melalui prestasi di bidang akademik dan nonakademik.
  11. Cinta tanah air dan bangsa dengan membeli produk dalam negeri.
  12. Cinta tanah air dan bangsa dengan mengharumkan nama bangsa lewat prestasi di berbagai bidang akademik dan nonakademik.
  13. Tidak merendahkan suku adat dan budaya lain.
  14. Mengutamakan kerukunan bangsa Indonesia dibandingkan dengan kepentingan kelompok, pribadi, dan golongan.
  15. Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan serta membantu warga yang berkesusahan.
  16. Bangga dan cinta tanah air.
  17. Rela berkorban demi kepentingan bangsa.
  18. Mengembangkan sikap menghargai orang lain.
  19. Menjalin hubungan baik dengan semua unsur bangsa.
  20. Memajukan pergaulan demi bangsa.
  21. Menjunjung persatuan dan kesatuan.
  22. Mengutamakan kepentingan bangsa di atas pribadi maupun golongan.
  23. Berperilaku hormat pada anggota keluarga lebih tua dan menghargai yang lebih muda.
  24. Ikut membantu berbagai kegiatan dalam keluarga.
  25. Mendahulukan kepentingan bersama, dibandingkan kepentingan pribadi.

Sila 4 Pancasila

Sila keempat berbunyi Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Sila ini artinya mengarah pada aturan yang digunakan negara terhadap rakyatnya dan mengakui kesamaan hak, kewajiban, kedudukan, dan kebebasan dalam kehidupan demokrasi.

Makna lain dari sila keempat Pancasila, yaitu bangsa Indonesia memiliki prinsip demokrasi dan kedaulatan rakyat. Berikut contoh penerapan sila keempat dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun rumah.

  1. Mengutamakan musyawarah mufakat dalam memutuskan suatu perkara di sekolah.
  2. Menghargai penghuni sekolah yang memiliki perbedaan pendapat.
  3. Tidak mengedepankan emosi apabila pendapatnya tidak disetujui.
  4. Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.
  5. Bertanggung jawab dalam menerima dan melaksanakan hasil keputusan bersama.
  6. Mengajarkan yang lain untuk melakukan musyawarah dengan akal sehat dan hati nurani.
  7. Tidak bersikap curang.
  8. Tidak memaksakan kehendak teman.
  9. Ikut serta dalam pengadaan musyawarah.
  10. Setiap penghuni sekolah memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
  11. Mengedepankan musyawarah, diskusi, atau bertukar pendapat untuk mencapai mufakat atau kesepakatan dalam menyelesaikan masalah.
  12. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain.
  13. Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara, daripada kepentingan pribadi.
  14. Ikut serta dalam pemilihan umum.
  15. Melaksanakan hasil keputusan yang berdasar musyawarah dengan niatan dan perbuatan baik dan dengan rasa tanggung jawab.
  16. Menekankan pentingnya itikad baik dan rasa tanggung jawab dalam menerima dan melaksanakan hasil keputusan yang dicapai.
  17. Di dalam musyawarah harus diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan golongan.
  18. Mengajarkan untuk melakukan musyawarah dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
  19. Menekankan bahwa keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
  20. Pentingnya memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan permusyawaratan.
  21. Setiap warga negara dan masyarakat Indonesia memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
  22. Menekankan bahwa tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
  23. Mengajarkan untuk menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
  24. Menegaskan bahwa musyawarah harus diliputi oleh semangat kekeluargaan.
  25. Ikhlas dalam keputusan bersama dan lapang dada tidak seenaknya sendiri.

Sila 5 Pancasila

Sila kelima Pancasila berbunyi Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sila ini artinya setiap warga negara wajib menerapkan sikap adil dan makmur, berbahagia secara menyeluruh.

Makna sila kelima Pancasila berhubungan dengan sikap adil dan menghormati hak asasi manusia. Berikut contoh penerapan sila kelima dalam kehidupan sehari di sekolah maupun rumah yang bisa diterapkan.

  1. Bersikap adil terhadap siapapun.
  2. Tidak berbuat curang kepada teman atau guru di sekolah.
  3. Tidak membedakan teman karena status dan kondisi ekonominya.
  4. Bersikap kekeluargaan.
  5. Gotong royong membersihkan kelas dan lingkungan sekolah.
  6. Menghormati hak asasi dan kewajiban penghuni sekolah.
  7. Tidak membuat guru maupun teman merasa kesulitan.
  8. Tidak merundung teman di sekolah.
  9. Saling menghargai sesama teman.
  10. Bekerja sama dalam melakukan tugas kelompok.
  11. Berbuat adil pada siapapun tanpa pilih kasih.
  12. Menghargai hasil karya orang lain.
  13. Tidak membedakan seseorang karena status dan kondisi ekonominya.
  14. Bersikap kekeluargaan.
  15. Tidak mengintimidasi orang dengan hak milik kita.
  16. Menghormati hak asasi orang lain beserta kewajibannya.
  17. Tidak menyusahkan orang lain untuk sama-sama hidup dengan layak.
  18. Menghargai guru dan teman-teman di sekolah.
  19. Tidak mem-bully teman di sekolah, seperti adik kelas atau teman yang memiliki keterbatasan atau status yang berbeda.
  20. Saling menghargai sesama teman.
  21. Bekerja sama dalam melakukan tugas atau kerja kelompok.
  22. Bekerja sama membersihkan kelas dan lingkungan sekolah.
  23. Tidak berperilaku buruk kepada teman- teman di sekolah.
  24. Berteman baik dengan setiap siswa tanpa memandang status, derajat, agama, suku, dan ras yang berbeda.
  25. Tidak melakukan tindakan curang kepada teman atau guru di sekolah.



(hil/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads