Fenomena bediding atau suhu dingin di tengah kemarau, beberapa hari ini melanda Kota Surabaya. Di mana, pada malam hingga pagi hari, suhu udara menjadi lebih dingin hingga serasa menusuk tulang. Fenomena ini berdampak pada makhluk hidup, termasuk satwa.
Adanya fenomena bediding ini menyebabkan terjadinya perubahan perilaku satwa. Seperti para satwa di Kebun Binatang Surabaya (KBS).
Perubahan perilaku satwa di KBS, misalnya sejumlah satwa yang tak lagi mau bermain air. Oleh karena itu, ada treatment khusus yang dilakukan untuk menjaga kesehatan satwa. Salah satunya perlu menjaga suhu tubuh koleksi satwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu di antaranya adalah satwa monyet enggan bermain air di kolam. Sementara untuk menjaga suhu kandang dan suhu tubuh monyet, air mancur di tengah kandang monyet dimatikan, area yang biasanya menjadi tempat bermain," kata Kepala Seksi Humas KBS Lintang Ratri Sunarwidhi, Minggu (21/7/2024).
Sebagai lembaga konservasi, KBS memberikan tambahan nutrisi untuk menjaga kondisi satwa agar tetap sehat. Pengelola memberikan tambahan asupan nutrisi dan vitamin pada seluruh satwa yang ada.
Beberapa satwa yang diberikan nutrisi dan vitamin tambahan, seperti rusa tutul. Selain memberi makan rumput, pawang satwa juga memberi buah-buahan dan pakan kering yang telah dicampur vitamin.
"Memang agak ekstrem ya dinginnya beberapa waktu ini, dan KBS dengan adanya perubahan cuaca yang dinginnya ekstrem. Oleh karena itu, kami memberikan nutrisi yang cukup, kemudian ada juga vitamin dan mineralnya kami tambahin dibandingkan hari-hari biasanya," jelasnya.
Selain memberi tambahan nutrisi dan vitamin, pihak KBS juga menyiagakan dokter selama 24 jam. Kemudian mempekerjakan pawang yang terbagi menjadi dua jam kerja, yakni pada siang dan malam.
"Untuk dokter sebenarnya jam kerjanya sama ya jam 08.00 WIB sampai jam 16.00 WIB, tetapi dokter kami siaga untuk 24 jam jika terjadi sesuatu di kebun binatang, maka akan ada dokter yang bisa dipanggil ke KBS," ujarnya.
Pihak KBS mengaku, hingga saat ini belum ada laporan satwa yang sakit karena fenomena bediding. Sebab, selain memberi nutrisi dan vitamin tambahan, juga tersedia tempat berlindung satwa. Termasuk, memberikan lampu sebagai penghangat di kandang unta.
"Sampai sejauh ini belum ada laporan satwa sakit karena suhu dingin. Kita kan ada nahok atau tempat berlindungnya satwa dari hawa dingin dan panas itu ada," pungkasnya.
(hil/iwd)