Berdasarkan video yang diterima detikJatim, Saat Eri sidak di Jalan Setail, ia mengetahui ada rombongan keluarga yang diminta tarif parkir Rp 35 ribu. Mendengar harga yang dipatok, Eri pun melarang pengunjung untuk membayar.
"Ga usah dibayar (jangan dibayar)," kata Eri kepada rombongan keluarga yang hendak ke KBS kata Eri dalam video tersebut.
Eri pun langsung mencari jukir yang meminta tarif Rp 35 ribu. Dia pun marah dan membentak jukir tersebut.
![]() |
"Mas, sampean jalok telu limo? Sopo sing jalok telu limo? Balekno! Ojok nemen-nemen, nang Suroboyo awakmu iki, (Mas, kamu minta Rp 35 ribu? Siapa yang minta Rp 35 ribu? Kembalikan! Jangan keterlaluan)" bentak Eri ke jukir bertopi itu.
"Duduk aku, pak. Iyo, pak (bukan aku, pak. Iya, pak)," jawab jukir tersebut.
Eri pun meminta agar jukir tersebut dibawa ke kantor polisi untuk dilakukan tindak tegas.
"Ayo melok aku. Eh.. celukno polisi, polisi sing nang ngarep (ayo ikut aku. Eh.. panggilkan polisi, polisi yang di depan)," tegas Eri.
Dia pun mengajak jukir menepi dan didudukkan di bagian belakang mobil. Eri marah karena jukir tersebut dianggap telah merusak Surabaya dengan menarik tarif parkir Rp 35 ribu.
"Awakmu ngerusak Suroboyo iki, ngerusak jenengku (kamu merusak Surabaya ini, merusak namaku)," ucapnya.
"Ngapunten, pak (maaf, pak)," jawab jukir.
"Aku kerjo soro-soro gae wong Suroboyo (aku kerja susah-susah buat orang Surabaya)," tambah Eri.
Setelah mengetahui ada jukir yang menarik parkir Rp 35 ribu, Eri langsung mengumpulkan petugas Dishub Surabaya yang berjaga di kawasan KBS. Ia pun bertanya apakah ada petugas yang mendapatkan uang juga dari penarikan tarif parkir mahal itu.
"Sampean kan isok ngehubungi pusate Dishub, lapo meneng ae? Samean entuk duwek ta? Asli nggak? Tak goleki sampek entuk, awas awakmu (Kamu kan bisa menguhubungi pusat Dishub, kenapa diam saja? Kamu dapat uang? Asli tidak? Tak cari kalau sampai ketemu awas kamu)," tegas Eri kepada petugas Disbuh yang menjawab tidak.
Eri pun mengingatkan kepada petugas Disbub, bila tidak bisa mengatasi parkir, maka bisa meminta atasan untuk membawa pasukan yang lebih banyak untuk datang ke kawasan KBS.
"Ojok koyok ngene sampean jarno kabeh, mosok parkir kenek Rp 35 ewu, yo opo kenyamanane wong Suroboyo. Ojok dolanan lho yo (Jangan seperti ini kamu biarkan semua, masa parkir Rp 35 ribu, gimana kenyamanan orang Surabaya. Jangan bermain lho ya)," katanya.
Eri menjelaskan Pemkot Surabaya akan melakukan pemeriksaan internal dengan melibatkan inspektorat bila ditemukan fakta keterlibatan petugas Dishub soal parkir mahal. Selain itu juga akan menempatkan petugas khusus secara resmi dari Dihub untuk mengatur manajemen parkir di seputaran KBS.
"Pemkot Surabaya juga akan mengoptimalkan Terminal Intermoda Joyoboyo sebagai lokasi parkir yang nantinya terintegrasi ke KBS lewat akses yang kini sedang dibangun. Dinas Perhubungan akan melaporkan kepada kepolisian terkait masalah tersebut," pungkas Eri.
(esw/iwd)