Ketua PBNU Bidang Keagamaan Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) memastikan penyelenggaraan Konferwil PWNU Jatim digelar di Tebuireng, Jombang awal Agustus 2024. Dia beberkan sejumlah syarat pencalonan maju sebagai Calon Ketua PWNU Jatim periode 2024-2029.
"Dalam peraturan sudah jelas seperti harus punya kecakapan. Pernah ikut pelatihan kader NU. Sudah pernah jadi pengurus. Harus itu. Dan tidak terkait dengan partai politik," kata Gus Fahrur saat diwawancara wartawan, Sabtu (20/7/2024).
"Ada syarat-syarat norma yang harus dipatuhi bagi calon Ketua PWNU Jatim," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Gus Fahrur menegaskan PBNU tidak dalam posisi intervensi dalam Konferwil yang sempat tertunda satu tahun itu. PBNU menyerahkan pilihan kepada PCNU kabupaten/kota yang menjadi pemilik suara.
"Yang pasti Konferwil nanti tidak ada sistem penunjukan, kalau Konferwil harus ikut aturan, ada sistem pencalonan. Proses pemilihannya, ada syarat-syaratnya sendiri. PBNU tidak dalam posisi intervensi apapun," ungkapnya.
Gus Fahrur menyebut PWNU Jatim relatif kondusif selama dipimpin oleh KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin selama hampir 7 bulan ini.
"Ya Gus Kikin juga sudah masuk (kriteria). Beliau kolega saya di PWNU sampai PBNU. Saya kira memang beliau cukup punya kapasitas yang bagus dan beliau cucunya pendiri NU juga," jelasnya.
"Beliau sudah meneruskan apa yang dilakukan sebelumnya, masa transisi memang tidak banyak dilakukan tapi sudah on the track saya lihat. Dan Gus Kikin masih sangat berpeluang, sangat layak tapi sekali lagi semua dikembalikan ke pemilik suara," tambahnya.
Menurut Gus Fahrur ketua PWNU Jatim yang baru punya pekerjaan rumah besar yakni menyelesaikan Menara NU. Menara itu nantinya akan jadi simbol NU di Jawa Timur.
"PWNU Jatim punya pekerjaan rumah gedung besar jangan sampai mangkrak. Maka dari itu segera definitif kan bisa bekerja, dan pekerjaan rumah menara NU bisa selesai karena itu jadi ikon NU di Jatim," tandasnya.
(dpe/fat)