Puluhan Orang dari Massa LSM Bongkar Pagar Pembatas Alun-Alun Kota Kediri

Puluhan Orang dari Massa LSM Bongkar Pagar Pembatas Alun-Alun Kota Kediri

Suparno - detikJatim
Jumat, 19 Jul 2024 20:52 WIB
Massa aksi LSM Ikatan Pemuda Kediri (IPK) unjuk rasa sengketa proyek Alun-Alun Kota Kediri.
Massa aksi LSM Ikatan Pemuda Kediri (IPK) unjuk rasa sengketa proyek Alun-Alun Kota Kediri. (Foto: Istimewa)
Kota Kediri -

Puluhan pemuda massa salah satu LSM di Kediri berunjuk rasa terkait mangkraknya proyek taman alun-alun Kota Kediri. Dalam aksi unjuk rasa itu massa mengamuk dan membongkar paksa pagar seng pembatas taman alun-alun.

Massa aksi dari LSM Ikatan Pemuda Kediri (IPK) tersebut berunjuk rasa di depan Balai Kota Kediri terkait sengketa proyek Alun-Alun Kota Kediri yang menurut mereka berlarut-larut hingga proyek taman tak kunjung rampung.

Masa yang berjumlah puluhan orang itu sempat membakar ban bekas dan melakukan audiensi dengan perwakilan Pemkot Kediri. Usai audiensi itu masa LSM IPK membongkar paksa sebagian seng pembatas di Alun-Alun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami harap agar PKL bisa masuk untuk berdagang," kata Ketua IPK Tommy Ari Wibowo, Jumat (19/7/2024).

Tomi mengaku prihatin mengenai belum adanya rencana lebih lanjut soal relokasi para pedagang PKL Alun-Alun Kota Kediri.

ADVERTISEMENT

Keberadaan sebagian PKL Alun-Alun yang ada di depan SD Negeri Kampung Dalem 3 dan 4 menurut mereka mengganggu kegiatan belajar mengajar siswa.

"Menutupi SD-nya, jadi kasihan siswanya. Dibuka (pagar pembatas) agar pedagang segera dimasukkan ke sini," jelas Tomi.

Menurut dia, pembongkaran seng di pembatas Alun-Alun Kota Kediri itu sudah seizin pihak Pemkot Kediri yang diwakili Dinas Perdagangan, PUPR, dan Satpol PP.

"Tadi kesepakatan boleh membuka sebagian, karena untuk seluruhnya menunggu hasil rapat pihak Pemkot," jelas Tomi.

Sementara, Kepala Satpol PP Kota Kediri Syamsul Bahri membenarkan bahwa pendemo menuntut untuk membongkar pagar. Namun, dia menyatakan Pemkot tidak mengizinkan.

"Setahu saya tuntutannya pendemo untuk membongkar pagar, tapi dari Pemkot tidak ada yang mengizinkan," tegas Syamsul Bahri.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads