Jelang pelaksanaan Pilkada serentak 2024, kediaman Gubernur Jawa Timur (Jatim) periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa didatangi Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih). Petugas datang untuk melakukan proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih.
Didampingi Lurah Jemur Wonosari dan juga Bawaslu Kota Surabaya, para petugas Pantarlih melakukan verifikasi dan juga validasi data pemilih yang masuk dalam keluarga Khofifah Indar Parawansa.
Menyambut kedatangan para petugas Pantarlih, Khofifah mengapresiasi keaktifan petugas yang benar-benar melakukan validasi lapangan. Menurut Khofifah, coklit menjadi proses penting guna memastikan agar data pemilih di proses Pilkada serentak nanti benar-benar riil dan sesuai dengan jumlah pemilih terkini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Coklit ini bagian dari proses tashih untuk mendapatkan data pemilih yang paling update di semua daerah. Apakah ada yang misalnya pindah ke luar daerah, ada yang meninggal, dan sebagainya," kata Khofifah di kediamannya di Surabaya, Rabu (17/7/2024).
"Proses ini penting untuk mendapatkan data ter-update terkait data pemilih dan memastikan bahwa semua proses berjalan secara terbuka," imbuhnya.
Pada petugas Pantarlih, Khofifah menegaskan bahwa di Pilkada serentak 27 November 2024, akan ada empat orang pemilih. Selain Khofifah, tiga orang putra Khofifah yang akan menyalurkan hak pilih.
Khofifah memastikan, putranya, Jalaluddin Mannagalli yang sedang kuliah di luar negeri, juga akan nyoblos di TPS 19 Jemur Wonosari.
"Putra saya Jalal Insyaallah akan kembali bulan Oktober. Satu bulan masih harus kembali ke kampus dan akan menulis thesisnya di sini. Jadi nanti saat pilkada serentak akan nyoblos di sini," tegasnya.
Lebih lanjut, Ketua Umum PP Muslimat NU ini memberikan pesan pada masyarakat untuk turut mendukung proses coklit yang dilakukan Pantarlih di seluruh daerah di Jawa Timur dan seluruh Indonesia.
Ia meminta masyarakat terbuka dan memberikan ruang pada petugas Pantarlih sehingga mereka mendapatkan data yang valid dan proses pilkada serentak bisa berjalan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
"Tentu seluruh warga di Indonesia mari sama sama memberikan ruang pada petugas pantarlih untuk mendapatkan data update dari pemilih. Kalau di rumah-rumah pribadi cenderung lebih mudah. Yang sedikit rumit yang di kos-kosan atau pendataan pada warga tidak tetap. Yang penting semua proses dilakukan terbuka, Insyaallah proses tashih data ini akan berjalan baik dan lancar," pungkas Khofifah.
Di sisi lain, Wahyuningsih, petugas Pantarlih menyampaikan, kediaman Khofifah merupakan pemilih terakhir yang dicoklit di kawasannya. Saat ini, proses coklit di wilayah Jemursari sudah ter-update seratus persen.
"Alhamdulillah sudah 100 persen per hari ini. Bu Khofifah ini yang terakhir kami coklit. Nanti saat pelaksanaan pilkada serentak, Ibu Khofifah dan keluarga akan menyalurkan hak pilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 19 Jemurwonosari Surabaya," tegasnya.
(hil/iwd)