MPLS SMA Sudah Dekat, Ini Ide Aktivitas untuk Siswa Baru

MPLS SMA Sudah Dekat, Ini Ide Aktivitas untuk Siswa Baru

Irma Budiarti - detikJatim
Jumat, 12 Jul 2024 13:13 WIB
Ilustrasi MPLS SMA.
Ilustrasi MPLS SMA. Foto: Panduan MPLS Kemendikbudristek
Surabaya -

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sekolah menengah atas (SMA) sudah dekat. MPLS SMA tahun ajaran 2024/2025 akan dimulai awal pekan depan, Senin 15 Juli 2024. Guru dan pihak sekolah mulai menyiapkan kegiatan MPLS SMA. Ada beberapa ide MPLS SMA yang bisa dijadikan referensi berikut ini.

Dilansir dari Panduan Pelaksanaan MPLS yang dikeluarkan Kemendikbudristek, MPLS diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru. MPLS dilakukan dengan kegiatan yang bersifat edukatif dan kreatif.

Tujuan kegiatan MPLS untuk mewujudkan sekolah sebagai tempat belajar yang aman, ramah anak, dan nyaman bagi peserta didik. Kegiatan pertama bagi peserta didik baru ini juga untuk pengenalan program, tata kelola, sarana dan prasarana sekolah, cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ide Aktivitas MPLS SMA

Aktivitas selama MPLS jenjang SMA bisa dilakukan menyesuaikan program yang sudah disiapkan sekolah. Para guru bisa memanfaatkan setiap aktivitas MPLS untuk mengenalkan proses belajar mengajar. Berikut ide aktivitas lengkap dengan durasinya untuk MPLS SMA.

1. Memulai Aktivitas dengan Ice Breaking

Durasi: 15-20 menit

ADVERTISEMENT

Kegiatan ice breaking bisa dilakukan dalam durasi 15-20 menit. Guru bisa mengajak peserta didik melakukan ice breaking saat perkenalan, awal acara, atau di sela-sela acara. Aktivitas ini dapat menciptakan suasana rileks dan ceria sehingga siswa lebih bersemangat mengikuti kegiatan MPLS.

Guru bisa mengajak siswa baru memulai aktivitas dengan menyanyikan lagu Profil Pelajar Pancasila. Lagu ini mengajak semua insan pendidikan untuk mewujudkan sekolah yang dicita-citakan, di mana murid memiliki kompetensi dan karakter Pancasila.

Ide kegiatan ice breaking untuk jenjang SMA adalah permainan Garis Kehidupan. Permainan ini mengajarkan siswa untuk belajar memahami apa yang terjadi kepada orang lain dan menumbuhkan rasa empati atas apa yang terjadi kepada orang lain. Berikut tahapan melakukan permainan Garis Kehidupan.

  • Guru membagi kelas menjadi dua kelompok besar. Setiap kelompok diberi satu garis berhadapan, dan siswa berdiri di belakang garis.
  • Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan dengan melangkah ke depan garis.
  • Guru dapat memulai pertanyaan dari hal yang umum sebelum mulai masuk ke hal yang lebih spesifik dan personal.
  • Ketika mulai masuk ke pertanyaan yang bersifat lebih personal, guru meminta siswa untuk melihat ke sekeliling mereka dan menyadari bahwa banyak teman-teman yang
    mungkin mengalami hal yang sama dan berbeda dengan mereka.
  • Guru bisa meminta beberapa siswa untuk berbagi mengenai pengalaman hidupnya sehingga siswa lain bisa lebih memahami cerita dan pengalaman siswa tersebut.
  • Permainan dapat dilanjutkan sampai beberapa pertanyaan dijawab dan dilanjutkan dengan diskusi dari aktivitas yang saja dilakukan.

2. Ajak Siswa Menciptakan Lingkungan Belajar yang Sehat

Durasi: 25 menit

Pihak sekolah berkewajiban menyosialisasikan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP) saat pelaksanaan MPLS. Sosialisasi ini bertujuan untuk mewujudkan lingkungan belajar yang inklusif, berkebinekaan, dan aman bagi semua.

Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP) menerangkan bahwa sehat jiwa merupakan salah satu fokus dalam program Gerakan Sekolah Sehat (GSS).

Kegiatan ini berdurasi 25 menit. Materi yang digunakan sederhana dan efektif sehingga dapat digunakan di setiap jenjang. Kemendikbudristek menyediakan panduan sosialisasi PPKSP dalam Permendikbudristek.

3. Mengenalkan Bentuk-bentuk Kekerasan di Sekolah

Durasi: 15 menit

Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023, ada enam bentuk kekerasan yang mungkin terjadi di lingkungan sekolah. Mulai dari kekerasan fisik, kekerasan psikis, perundungan, kekerasan seksual, diskriminasi dan inteloransi, serta kebijakan yang mengandung kekerasan.

Guru dapat menjelaskan bentuk-bentuk kekerasan ini kepada peserta didik baru sambil menayangkan video paparan tentang bentuk-bentuk kekerasan di sekolah maupun materi dalam bentuk poster. Jangan lupa ajak peserta didik berdiskusi setelah guru selesai menjelaskan.

Dalam aktivitas ini sekolah bisa berkolaborasi dengan pihak terkait yang berfokus pada perlindungan anak seperti psikolog, UPTD, PPA, Puskesmas, dan lainnya. Pengajar juga bisa mengajak orang tua berdiskusi dan bergerak bersama mewujudkan lingkungan aman dan nyaman di sekolah maupun rumah.

4. Permainan Mitos dan Fakta

Durasi: 5 menit

Setelah mengenali bentuk-bentuk kekerasan, ajak peserta didik melakukan permainan Mitos dan Fakta. Guru bisa mengunduh contoh soal mitos dan fakta di https://bit.ly/mitosfaktappksp. Soal permainan juga bisa disesuaikan jenjang pendidikan masing-masing.

5. Nonton Bareng Film Konten PPKSP

Durasi: 20 menit

Guru mengajak peserta didik menonton bareng film pendek pencegahan kekerasan di sekolah. Ajak peserta didik baru nonton bareng video-video pencegahan kekerasan di sekolah yang dapat dipilih melalui playlist di https://bit.ly/kontenppksp-SMA. Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 20 menit.

Setelah menonton film maupun video PPKSP, saatnya mengajak siswa mengulas konten tersebut. Berikan peserta didik pertanyaan pemantik. Guru dapat menyesuaikan pertanyaan diskusi sesuai dengan konten dan kebutuhan masing-masing.

6. Aktivitas Mengembangkan Komitmen dan Harapan

Durasi: 15 menit

Kegiatan MPLS ini bertujuan membuat peserta didik mampu mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di sekolah. Guru bisa mengunduh contoh kotak harapan melalui link https://bit.ly/kotakharapan. Berikut cara melakukan aktivitas ini.

  • Guru menyiapkan kotak/papan/pohon harapan sesuai kreativitas sekolah.
  • Guru meminta peserta didik untuk menuliskan harapan-harapan sekolah yang aman dan nyaman bebas dari kekerasan.
  • Guru meminta peserta didik memasukkan/menempel tulisan mereka ke dalam kotak/papan/pohon harapan.

7. Pasang Poster Bentuk-bentuk Kekerasan

Durasi: 15 menit

Setelah mengetahui bentuk-bentuk kekerasan di sekolah, ajak peserta didik baru untuk bersama-sama memasang poster bentuk-bentuk kekerasan di sekolah. Kegiatan ini hanya membutuhkan waktu 15 menit.

Poster ini bisa didapatkan dari konten PPKSP. Guru mengunduh poster sesuai jenjang sekolah dan ikuti panduannya pada laman https://merdekadarikekerasan.kemdikbud.go.id/konten-ppksp/.

8. Deklarasi Anti Kekerasan

Durasi: 30 menit

Kepala sekolah, bapak, dan ibu guru, bersama orang tua peserta didik baru dapat membuat deklarasi anti kekerasan yang disuarakan. Contoh aktivitasnya bisa dengan menandatangani deklarasi anti kekerasan.

Sekolah menyediakan spanduk, kain putih, kertas karton, atau banner. Lalu, seluruh elemen sekolah tanda tangan di spanduk tersebut sebagai wujud deklarasi atau kesepakatan bersama terkait perilaku anti kekerasan.

9. Membagikan Kegiatan di Media Sosial

Durasi: 15 menit

Guru dapat membagikan aktivitas-aktivitas tadi di media sosial Instagram, TikTok, atau media sosial lainnya. Jangan lupa menggunakan tagar #SekolahkuSekolahAman, #MerdekaBeragamSetara.

Sertakan juga tag Instagram @cerdasberkarakter.kemdikbudri dan @ditSMA.kemdikbud, atau TikTok @cerdasberkarakter. Kunjungi laman merdekadarikekerasan.kemdikbud.go.id untuk berbagai informasi dan materi tentang pencegahan dan penanganan kekerasan lainnya.




(irb/fat)


Hide Ads