Puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN), anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) hingga kepala desa di Trenggalek dicatut dalam daftar dukungan bakal calon bupati dan wakil bupati jalur perseorangan. Nama-nama yang tercatut langsung diusulkan dicoret.
Komisioner Bawaslu Trenggalek Prayogi mengatakan dari proses pengawasan yang dilakukan jajarannya sejak verifikasi administrasi hingga verifikasi faktual, bacalon perseorangan Cahyo Handriadi-Suripto mencatut 40 nama pejabat pemerintahan dan penyelenggara pemilu.
"Kalau komisioner Bawaslu ada satu, kemudian panwascam juga ada, ASN, bahkan kepala desa di Kecamatan Bendungan juga ada," kata Prayogi saat ditemui detikJatim di kantornya, Rabu (10/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah nama termasuk anggota Bawaslu ditemukan tercatut dalam tahap verifikasi administrasi. Pihaknya segera meminta KPU melakukan pencoretan, sebab aparatur itu dilarang memberikan dukungan bacalon Pilkada.
"Beberapa di tahap vermin, nah saat verfak itu kami temukan Pak Kades yang masuk juga, akhirnya ya dicoret," jelasnya.
Yogi menambahkan selain puluhan nama aparatur, juga ditemukan puluhan ribu dukungan yang tidak diakui oleh nama yang dicatut.
Lanjut dia proses verfak yang dilakukan KPU Trenggalek membutuhkan usaha yang lebih, sebab beberapa masyarakat yang masuk daftar dukungan justru ketakutan saat didatangi tim verifikator.
"Ya yang namanya orang desa, banyak yang takut, ada juga yang sulit ditemui, ada juga yang aksesnya susah. Taoi secara umum prosesnya berjalan lancar," imbuhnya.
Menurutnya KPU telah melaksanakan proses verfak bacalon perseorangan pada 21 Juni sampai dengan 4 Juli. Saat ini pihaknya masih menunggu proses rekapitulasi dan pleno hasil verfak di tingkat kabupaten.
"Kalau dalam vermin kemarin kan ada 52.160 dukungan yang diserahkan, dari jumlah itu 44.075 memenuhi syarat untuk dilakukan verifikasi faktual. Nah 8-12 Juli adalah rekapitulasi, kita menunggu hasilnya itu," jelasnya.
(dpe/fat)