Unair kembali melantik Prof Dr Budi Santoso dr SpOG Subsp FER sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK). Pelantikan yang digelar bersamaan dengan pelantikan satu dekan lain di Ruang Amerta Kantor Manajemen Kampus C, Unair ini digelar tertutup.
Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih melantik kembali guru besar yang akrab disapa Prof BUS sebagai Dekan FK usai diberhentikan selama sepekan pada Rabu pagi pukul 08.00 WIB. Pihak Unair tidak memperkenankan awak media melakukan peliputan pelantikan tersebut.
Namun, pihak kampus membuat keterangan tertulis mengenai pelantikan Prof BUS yang ternyata digelar bersamaan dengan pelantikan Dr Muji Sulistyowati SKM MKes sebagai Wakil Dekan III Fakultas Kesehatan Masyarakat FKM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelantikan itu berlangsung selama 1 jam hingga pukul 09.00 WIB. Dalam keterangan tertulis yang diterima detikJatim, saat melantik kedua pejabat kampus itu Prof Nasih menyampaikan bahwa jabatan dekan atau wakil dekan adalah tugas tambahan bagi dosen.
Rektor Unair itu berharap pimpinan fakultas yang dilantik tidak melupakan tugas utamanya sebagai seorang akademisi. Karena itu dia mengingatkan jangan sampai tugas tambahan justru mengalahkan tugas utamanya.
"Menjadi dekan atau wakil dekan adalah tugas tambahan yang diberikan rektor. Tugas tambahan ini bukan pekerjaan utama seorang akademisi, jadi jangan sampai tugas tambahan mengalahkan tugas utama," kata Prof Nasih dari keterangan pers yang diterima detikJatim, Rabu (10/7/2024).
"Dekan atau wakil dekan bukan merupakan jabatan akademik. Kalau profesor atau guru besar itu baru jabatan akademik," katanya.
Prof BUS telah resmi menjabat lagi sebagai Dekan FK Unair. Bukti keseriusannya dalam menjalankan tugas tertuang dalam Pakta Integritas yang telah dia bacakan.
"Setelah melalui proses itu kami menemukan suatu titik temu yang baik. Alhamdulillah banyak pihak mulai dari masyarakat, dokter, warga Unair, hingga alumni mengapresiasi jalan tengah ini," ujar Prof BUS.
Prof Bus juga memberikan apresiasinya terhadap sikap Rektor Unair dalam menanggapi permasalahan yang terjadi.
"Kami mengaturkan terima kasih kepada Pak Rektor. Luar biasa kebesaran jiwa beliau, sekaligus kesabarannya hingga akhirnya mencapai solusi yang baik," kata Prof BUS.
Dia pun mengajak seluruh komponen membuka lembaran baru. Dia berharap seluruh pihak bisa bersatu dan bersama-sama membangun Unair.
"Sekarang posisi Unair sudah berada pada 308 dunia, ini tentu memacu kami berada pada posisi yang lebih baik lagi. Mencapai tujuan ini kita semua harus berfokus bekerja bersama dan berkolaborasi," pungkasnya.
(dpe/fat)