Diangkat Kembali Jadi Dekan FK Unair, Prof BUS: Ini Salah Saya

Diangkat Kembali Jadi Dekan FK Unair, Prof BUS: Ini Salah Saya

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 09 Jul 2024 17:43 WIB
Prof BUS yang telah diangkat lagi jadi Dekan FK Unair bersama Rektor Unair Prof Nasih.
Prof BUS menyampaikan permintaan maaf usai Rektor Unair mengangkat dirinya sebagai Dekan FK. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Prof Dr dr Budi Santoso SpOG FER yang akrab disapa Prof BUS kembali diangkat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unair setelah dicopot gegara menolak rencana Menkes datangkan dokter asing. Dia mengaku polemik yang terjadi ini merupakan kesalahannya.

Setelah pengangkatan kembali dirinya sebagai Dekan FK, Prof BUS mulai kembali ngantor sebagai dekan mulai besok, Rabu (10/7/2024). Itu artinya, Prof BUS dicopot jabatannya sebagai Dekan FK dalam sepekan, tepatnya sejak Rabu (3/7/2024).

Sementara dari pantauan detikJatim, tampak Prof BUS dan Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih MT SE Ak CMA keluar bersama dari Masjid Ulul 'Azmi komplek kampus C usai salat berjemaah. Di depan masjid, Prof BUS menyampaikan permasalahan pencopotannya berakhir. Dia menyebutkan bahwa dirinya yang bersalah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah semua sudah berakhir. Saya secara pribadi menghaturkan permohonan maaf kepada bapak rektor. Mungkin saya bermaksud mewakili diri pribadi, tapi mungkin terlalu kelewatan sehingga saya menggunakan institusi," kata Prof BUS di Unair kampus C, Selasa (9/7/2024).

"Ini salah saya dan alhamdulillah bapak rektor memaafkan. Saya serahkan kembali ke bapak rektor," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Ditanya terkait alasan pemberhentiannya sebagai Dekan FK Unair, Prof BUS enggan menjawabnya. Baginya, permasalahan ini sudah selesai. Termasuk ketika dirinya ditanya mengapa menyampaikan permintaan maaf.

"Sudah, sudah. Ini kan sudah selesai," ujarnya.

Saat nanti dirinya kembali menjalani jabatan sebagai Dekan FK Unair Prof BUS mengatakan akan tetap menyampaikan pendapat sesuai peran dan fungsi.

"Ya, tapi dengan cara-cara yang berbeda (sesuai peran dan fungsi)," katanya.

Dia juga memastikan permasalahan pemberhentiannya sebagai Dekan FK Unair tidak ada intervensi dari pihak mana saja. "Tidak ada (intervensi)," jelasnya.

Hal yang sama juga disampaikan Prof Nasih. Dia menampik bahwa pencopotan Prof BUS merupakan intervensi dari Menkes Budi Gunadi Sadikin yang tercatat sebagai salah satu anggota MWA Unair dari unsur masyarakat.

"Oh enggak, nggak ada," ujar Nasih menjawab pertanyaan wartawan.

Nasih sendiri juga enggan memberikan penjelasan sebenarnya apa tugas dan fungsi dari MWA Unair sebagai salah satu organ universitas tempat Menkes Budi Gunadi Sadikin tergabung sebagai anggota.

"Loh baca di statuta," katanya.

Sesuai penjelasan dalam situs resmi Unair, dijelaskan bahwa fungsi MWA sebagai salah satu organ dari Unair cukup penting. Terutama dalam hal penetapan dan pertimbangan pelaksanaan kebijakan umum.

"Menjalankan fungsi penetapan dan pertimbangan pelaksanaan kebijakan umum," demikian sebut situs Unair berkaitan dengan MWA.

Disebutkan dalam situs yang sama, anggota MWA terdiri dari 21 orang dari sejumlah unsur. Di antaranya dari unsur Menteri, unsur Rektor, kemudian 6 orang dari unsur Senat Akademik, 1 orang dari unsur Dosen, 1 orang dari unsur tenaga kependidikan, dan 11 orang dari unsur masyarakat.

Tidak hanya itu, MWA juga disebut memiliki unsur kelengkapan dalam menjalankan fungsinya yakni sebagai Komite Audit (KA) yang bertugas mengevaluasi hasil audit Universitas Airlangga secara independen.




(dpe/fat)


Hide Ads