Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Pemuda berinisial JV (24) ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, Driyorejo, Gresik. Dia merekam video aksi gantung diri itu melalui ponselnya, sehingga terungkap ada sejumlah video rekaman yang salah satunya menunjukkan pemuda itu sempat gagal gantung diri.
"Ada dua video yang kami temukan dalam HP korban. Yang pertama berdurasi 2 menit, yang kedua 3 jam," kata Kanit Reskrim Polsek Driyorejo Ipda Achmad Andri Aswoko, Senin (8/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan bahwa dalam video rekaman pertama terlihat korban mencoba gantung diri namun sempat gagal. Saat itu balok kayu tempat korban gantung diri patah.
"Karena gagal, korban kembali merekam aksinya itu untuk kedua kalinya. Pada video kedua itu, ada video berdurasi 3 jam korban gantung diri mulai awal sampai akhir," jelas Aswoko.
Aswoko menambahkan bahwa saat jenazah pemuda itu ditemukan, rekaman di HP korban terhenti karena memori penuh. Itulah yang menyebabkan tetangga korban mengira aksi bunuh diri itu disiarkan langsung atau live di media sosial.
"Karena memori HP penuh, hp milik korban berhenti merekam secara otomatis. Saat ditemukan memang HP dalam keadaan menyala hingga dikira live Facebook," kata Aswoko.
Sebelumnya, peristiwa ini sempat menggegerkan warga setempat. Salah seorang warga bernama Sakurianto menyebutkan bahwa korban bunuh diri itu sempat live via facebook. Dia dapat kabar ini dari tetangga dekat rumah korban bernama Ellys.
"Kata-e tetangga (Ellys) pas live di FB terus ada tetangga yang tahu livenya, akhirnya bilang ke bapaknya korban," katanya kepada detikJatim, Jumat (5/7).
Ellys, kata Sakurianto, adalah tetangga korban yang telah memberitahu live korban itu kepada orang tuanya. Warga setempat bersama orang tua korban pun segera mencari korban di rumah tersebut. Rupanya setelah didatangi korban sudah meninggal.
"La kok udah nggak ada (meninggal)," ujar Sakurianto.
Pihak kepolisian yang mendapatkan laporan dari kepala desa setempat segera melakukan olah TKP kejadian bunuh diri yang terjadi pada Jumat sore pukul 15.00 WIB itu.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun anggotanya, Kapolsek Driyorejo AKP Mushiram menjelaskan bahwa aksi gantung diri itu diketahui pertama kali oleh ayah korban. Saat itu orang tua korban sedang mencari keberadaan korban.
"Setelah dicari oleh orang tuanya, korban ditemukan tidak bernyawa di balik pintu gudang yang ada di depan rumahnya," tambah Mushiram.
Mushiram mengatakan orang tua korban segera berteriak meminta tolong hingga warga sekitar rumah itu segera berbondong-bondong datang. Mengetahui ada warga yang bunuh diri, mereka heboh. Ada yang sebagian segera menghubungi kepala dusun dan kasun melapor ke kades, lalu dilaporkan ke polisi.
"Oleh kepala dusun langsung dilaporkan kepada kami. Sudah dilakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti HP milik korban," ujarnya.
Pada saat warga membantu evakuasi korban itulah mereka melihat HP korban dalam keadaan menyala dan posisi kamera depannya mengarah pada korban yang ditemukan sudah tidak bernyawa. Itulah yang membuat warga setempat mengira korban sedang live Facebook.
(dpe/fat)