.webp)
Nasib tragis dialami Yusep (23) warga Desa Betek, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo. Ia tewas setelah tertembak peluru senapan angin saat berburu. Polisi membeberkan kronologi tertembaknya korban.
Kasat Reskrim Polres Probolinggo Iptu Putra Adi Fajar Winarsa menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (4/7/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.
Saat itu korban bersama 5 orang lainnya yang terbagi menjadi 3 tim berburu di hutan dengan membawa senapan angin. Kelima orang tersebut AR (38), ZI (30), AN (26), RI (23) dan MR (23).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semuanya sama-sama berasal dari Desa Betek, Kecamatan Krucil. Dua di antaranya merupakan saudara korban dan 3 orang lainnya adalah teman korban.
"Mereka ini terbagi menjadi 3 tim, masing-masing 2 orang membawa 3 senapan dan 3 orang lainnya bertugas mengambil hewan buruannya berupa tupai dan burung," kata Fajar kepada detikJatim, Jumat (5/7/2024).
Saat berburu ini lah, salah satu saudara korban berinisial MR kemuian mengarahkan senapannya henak menembak burung. Nahas tanpa sadar peluru yang ditembakkan tanpa sengaja mengarah ke korban yang saat itu berada di balik semak-semak.
Akibatnya, korban tertembak tepat di dahinya. Meski demikian, pelaku an teman-temannya belum menyadari korban telah tertembak. Hingga kemudian korban ditemukan telah terkapar oleh tim lainnya.
"Posisinya korban saat itu ada di balik rimbunan semak-semak, jadi tidak terlihat oleh MR yang juga masih ada hubungan saudara, dan MR mulanya tidak menyadari kalau pelurunya mengenai korban. Korban diketahui terkapar setelah terlihat oleh tim lainnya," tandas Fajar.
Sebelumnya, seorang pria di Probolinggo tewas setelah tertembak saat berburu, Kamis (4/7). Korban tewas diduga tertembak peluru senapan angin.
Korban adalah Yusup (23), warga Dusun Sumber Jambe, Desa Betek, Krucil, Kabupaten Probolinggo. Yusuf saat itu berburu bersama beberapa teman dan saudaranya.
Belum diketahui bagaimana kronologi korban tewas tertembak. Namun jenazah korban telah dievakuasi ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Meski demikian, pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dan segera diambil ke rumah duka untuk dimakamkan.
Kepala Kamar Mayat RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Mujiono saat dikonfirmasi membenarkan terkait peristiwa tersebut. Ia menyebut korban merupakan dibawa ke pihaknya setelah dievakuasi dari Puskesmas Condong, Kecamatan Gading.
"Betul, ada kiriman korban dari Puskesmas Condong. Korban luka akibat senapan angin, untuk lukanya itu ada di kepala bagian dahi depan," kata Mujiono.
(abq/iwd)
