Keluarga korban kebakaran rumah di Kota Kediri yang menewaskan 1 orang tewas menggelar doa dan tahlil bersama. Meski digelar di gang sempit depan rumah korban, tahlil yang diikuti warga dan keluarga itu berlangsung khusyuk.
Kondisi rumah milik Muhammad Nurhasim (59) di Kelurahan Pakunden 1, Pesantren, Kota Kediri yang terbakar telah rata dengan tanah dan tak bersisa akibat kebakaran pada Senin (1/7)
Karena kondisi rumah yang sudah rata dengan tanah dan tidak ada harta tersisa, malam ini keluarga korban terpaksa menggelar tahlil di gang sempit depan rumah. Menurut Iin Nur Hapsari salah seorang keluarga korban, keluarga melakukan tahlil untuk memperingati 3 hari meninggalnya Nur Hasyim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Mau dimana lagi? bangunan rumah tidak tersisa, jadi terpaksa menggunakan jalan gang sempit untuk menggelar tahlil," kata Iin, Kamis (4/7/2024).
Selama ini, rumah yang terbakar tersebut ditempat 6 orang. Selain ditempati Iin bersama Sugeng suaminya dan kedua anaknya, Muhammad Arif Nur Wicaksono 16 tahun dan Ahmad Atar Nur Wicaksono 6 tahun, rumah itu juga ditempati kakaknya Mujianto (40) serta Nur Hasyim kakak ipar yang meninggal karena tak bisa menyelamatkan diri.
"Beruntung para tetangga baik semua dan sementara kami ditampung sama tetangga untuk tinggal di rumahnya.," ujar Iin.
Iin dan keluarga hanya bisa pasrah dengan musibah ini, tak ada pilihan lagi selain harus berteduh di rumah tetangga, namun demikian sampai kapan mereka belum tahu, sebab untuk membangun rumah yang sudah rata dengan tanah rasanya berat dan sulit.
"Kami berharap Pemerintah Kota Kediri bisa membatu kami untuk membantu membangunkan rumah dalam bentuk apapun, yang penting bisa untuk tempat timggal," harap Iin yang matanya tampak berkaca menahan kesedihan.
Seperti diketahui Selasa (2/7/2024) pukul 01:00 dini hari , terjadi kebakaran di rumah milik Iin dan keluarganya. Dalam musibah tersebut satu orang meninggal dan rumah rata dengan tanah.
(abq/iwd)