Sepi Peminat, 10 SMP Swasta di Surabaya Terancam Dimerger

Sepi Peminat, 10 SMP Swasta di Surabaya Terancam Dimerger

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 26 Jul 2023 12:20 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Wali Kota Eri Cahyadi (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Selama 4 tahun terakhir ada 10 SMP swasta di Surabaya sepi peminat. Jika dalam 2 tahun ke depan masih kekurangan murid, 10 SMP swasta itu terancam akan dimerger.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku merger akan dilakukan pada tahun 2024 jika 10 SMP swasta tersebut masih sepi murid. Hal itu diungkap setelah melakukan evaluasi penerimaan siswa baru dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta

Dan selama 2 tahun tersebut, Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya bakal memberikan pendampingan SMP swasta tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita dampingi, kita akan berbicara dengan swasta. Karena kasihan, kalau sekolah ini tidak dimerger, muridnya dua atau tiga, terus bagaimana operasional sekolah ini. Tapi bukan berarti (2023) dia tidak dapat murid, karena jika ditarik 4 tahun ke belakang pun, jumlah (muridnya) tetap sama. Kalau misalnya 2024 tidak bisa lagi, ya sudah (Di-merger)," kata Eri kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Rabu (26/7/2023).

Eri menyebut, tahun ajaran 2023/2024 jumlah siswa SMP negeri turun selama 2 tahun terakhir. Siswa yang diterima ke SMP negeri ada 17.044, sedangkan masuk ke SMP swasta ada 17.146 anak.

ADVERTISEMENT

"Jika tahun-tahun sebelumnya, SMP Negeri itu bisa menerima sampai 20.000 siswa, pada tahun 2021. Kemudian turun menjadi 19.000 siswa di tahun 2022," sebutnya.

Ia menegaskan selama ini SMP swasta di Surabaya tidak kekurangan murid, meski banyak peminat yang ingin masuk ke sekolah negeri. Tahun 2023, SMP negeri menerima 17.044 siswa.

"Yang SMP swasta, hari ini sudah ada 17.146 siswa yang diterima SMP swasta. Namun ada 4.000 anak yang lulus (SD) belum kita ketahui, tapi ini biasanya mondok. Nah, ini nanti kita akan lihat," jelasnya.

Tahun 2023, tambah dia, SMP swasta di Surabaya mendapat siswa terbanyak dibanding tahun sebelumnya. Sebab, biasanya SMP swasta menerima 16.000 siswa.

"SMP swasta itu sebelum tahun 2023 menerima murid paling banyak 16.000. Tapi sekarang (Tahun 2023) menerima murid sekitar 17.000," ujarnya.

Sementara Koordinator MKKS SMP Swasta Surabaya, Erwin Darmogo mengatakan pihaknya bersama pemkot akan menelusuri 4.000 lulusan SD yang belum masuk ke SMP negeri maupun swasta. Jika dari 4.000 lulusan SD itu tidak diterima di SMP negeri, dipersilahkan masuk ke SMP swasta.

"Seperti arahannya Pak Wali tadi, bahwa bagi yang belum masuk sekolah (negeri), monggo memilih sekolah swasta yang sesuai dengan kemampuannya dan juga kebutuhan anaknya," kata Erwin.

Erwin mengatakan, di Surabaya ada banyak pilihan SMP swasta. Mulai dari skala nasional hingga lembaga pendidikan yang berbasis agama. Tentunya memilih yang dekat dengan rumah dan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anak-anak," imbaunya.

Terkait SMP swasta kekurangan siswa, MKKS sudah meminta Dispendik melakukan pendampingan dari segi mutu pendidikan sekolah hingga pembiayaannya.

"Tadi disepakati kira-kira dua tahun ke depan, kalau tidak menunjukkan perubahan berarti, bisa di-merger. Tapi tentunya itu melalui proses semuanya, harus ada komunikasi, baik antara Dispendik dengan MKKS, sekolah, juga yayasannya," pungkasnya.




(esw/fat)


Hide Ads