Dokter-dokter di Surabaya menggelar aksi bela Prof BUS, sapaan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Prof Dr dr Budi Santoso SpOG FER. Bendera setengah tiang mewarnai aksi bertajuk "Save Prof BUS Dekan Kita, Save Dokter Indonesia".
Aksi yang digelar di depan patung Airlangga FK Unair ini buntut pencopotan Prof Budi dari jabatannya sebagai Dekan FK Unair usai menolak kedatangan dokter asing ke Indonesia. Bendera setengah tiang sebagai bentuk rasa duka mulai dikibarkan sekitar pukul 11.00 WIB.
"FK Unair berduka (bentuk dari bendera setengah tiang dikibarkan)," kata korlap aksi dr Moh Agung Marzah kepada detikJatim, Kamis (4/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikJatim di lokasi, puluhan karangan bunga juga memenuhi halaman FK Unair. Lebih dari 30 karangan bunga itu bertuliskan #saveProfBus dan #untukIndonesiasehat. Ada juga yang bertuliskan "Turut Berduka Cita Atas Hilangnya Demokrasi di Dunia Pendidikan".
Karangan bunga dukungan untuk Prof BUS itu berasal dari departemen hingga kalangan sejawat dokter. Ada dari Kelurahan PPDS OBGYN Unair, Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unair, Prodi Orthopaedi, alumni beberapa angkatan, dan masih banyak lagi.
Peserta aksi tampak mendatangi lokasi menggunakan baju putih dan seragam dokter muda. Aksi ini dihadiri mantan Rektor Unair peroiode 2001-2006 Prof Dr dr Med Puruhito, dosen, dokter muda, dan rekanan sejawat Prof Budi. Mereka kompak membawa poster "Save Prof Bus" dengan wajah Prof Budi Santoso.
Dekan FK Unair Prof Budi dicopot dari jabatannya per Rabu (3/7/2024). Pencopotan itu setelah responsnya menolak rencana Kemenkes mendatangkan dokter asing ke tanah air. Sebelum dicopot, Prof Budi mendapat panggilan terkait responsnya soal rencana Kemenkes yang akan mendatangkan dokter asing ke Indonesia.
"Iya benar (dihentikan dari jabatan Dekan FK Unair)," kata Prof Budi saat dikonfirmasi, Rabu (3/7/2024).
Prof Budi mengatakan, pada Senin (1/7/2024), dia dipanggil Rektor Unair Prof Nasih. Panggilan itu dilayangkan usai dirinya berkomentar tidak setuju atau menolak rencana Menkes mendatangkan dokter asing.
Kemudian pada Selasa (2/7/2024), Prof Budi diminta menghadap rektor, senat akademis, dan sekretaris universitas. Namun, ia tak bisa hadir karena sedang ada di Jakarta menjadi narasumber sebuah acara.
"Saya Senin dipanggil, saya dianggap salah melampaui kewenangan. Saya memang menyuarakan itu bahwa tidak setuju dengan dokter asing. Saya diminta mundur atau diproses. Hari Rabu (3/7/2024) pagi, diberi tahu saya diberhentikan, suratnya sedang diproses. Jam 15.00 WIB suratnya saya terima," jelas Prof Budi.
Sementara Pihak Unair juga telah buka suara soal hal tersebut. Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP) Unair dr Martha Kurnia Kusumawardani SpKFR (K) membenarkan pemberitaan tentang pemberhentian Dekan FK Unair.
Martha mengatakan alasan atau pertimbangan pimpinan Unair terkait pemberhentian ini merupakan kebijakan internal. Tepatnya untuk menerapkan tata kelola yang lebih baik guna penguatan kelembagaan khususnya di lingkungan FK Unair.
"Kami menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Prof Dr dr Budi Santoso SpOG (K) atas semua pengabdian dan jasa-jasanya selama memangku jabatan tersebut," ujar Martha.
"Semoga Unair khususnya FK Unair terus menjadi Fakultas Kedokteran yang mampu memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara Indonesia," pungkasnya.
(irb/fat)












































