Pasangan suami istri (pasutri) asal Kabupaten Pamekasan ini harus menanti belasan tahun untuk bisa memiliki momongan. Perjuangan dan perjalanan panjang pasutri warga Dusun Batu Ampar ini akhirnya berbuah manis ketika dikarunia anak usai 18 tahun menanti.
Kisah Hayatun dan Amalul Yakin pasutri pejuang dua garis biru ini viral di media sosial. Dokter Spesialis Kebidanan Kandungan Konsultan dr Benediktus A,MPH,Sp.OG(K) FICS membagikan kisah pasiennya itu di Instagram @drbennyarifin.
Seperti dilansir dari Wolipop, dokter Benny menyebut kehamilan pasutri ini menjadi momen yang tidak akan terlupakan. Pasalnya, ia melihat sendiri bagaimana perjuangan pasangan ini untuk bisa menimang buah hati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"18 YEARS OF WAITING Hari itu adalah hari yg menyentuh hati saya. Setelah sekian lama pasangan sederhana ini menunggu. Ikut berbinar dan tak kuasa menahan haru ketika memberikan hasil kehamilan tersebut. Hari yang tidak akan terlupakan. Dan lengkaplah rasa haru bahagia itu ketika tangis keras baby Nella Hubbatul Nafahatia menyapa dunia di 29 Mei 2024," keterangan dokter Benny dalam postingannya seperti dikutip Wollipop.
Pasutri berusia lebih 40 dan 50 tahunan ini diketahui telah melakukan tiga kali IVF. Di usia yang tidak lagi muda, mereka juga harus berpacu dengan semakin menipisnya AMH. Pun begitu, jarak jauh yang harus ditempuh tidak menyurutkan semangat pasutri ini untuk menjalani program hamil.
"Perjalanan yang luar biasa telah dilalui pasangan dari Pamekasan-Madura ini. Dan saya menjadi saksi di setiap langkah yang mereka lalui. Sempat hampir putus asa, bagaimana tidak, di usia mereka yang sudah mulai senja (40+dan 50+), 3x IVF sebelum saya, dan AMH yang sudah menipis, ditambah lagi Jarak yang cukup jauh dari Pamekasan ke Surabaya. Belasan bahkan mungkin puluhan kali mereka harus bolak-balik dari Dusun Batu Ampar, sebuah dusun kecil di Pamekasan. Namun Yang Maha Kuasa terus membangkitkan semangat di hati mareka. Dengan tekun dan penuh Doa, mereka perlahan menggapai impiannya," tuturnya.
Hingga hari yang ditunggu-tunggu itu akhirnya tiba. Dimulai dari hari pertama saat mengetahui kehamilan hingga hari lahirnya bayi perempuan mungil itu. Pengorbanan besar pasutri ini untuk melahirkan bayinya penuh haru dan air mata.
"Baby Nilla, suatu saat nanti ketika engkau sudah beranjak dewasa, janganlah lupa sebagaimana besar pengorbanan dan perjuangan kedua orang tuamu @ayaayay3Dan bila suatu saat nanti, ketika kita semua diberikan usia yang cukup bertemu lagi, disaat engkau sudah mulai mengerti, saya akan bercerita betapa luar biasa perjalanan hingga akhirnya engkau hadir di dunia. Tuhan, terima kasih, melalui mereka saya semakin percaya akan kuasa, berkah, anugerah dan perlindunganMU pada mereka yang tekun berusaha dan berdoa. Terima kasih, semua ini hanya mungkin terjadi atas kehendakMU," tulis dokter Benny.
Menutup postingannya, dokter Benny berharap kabar gembira pasangan Pamekasan ini menjadi pelecut semangat untuk pasutri-pasutri lain di luar sana yang juga tengah menanti buah hati. Ia berharap kisah ini memberikan motivasi besar untuk semua calon orang tua agar tidak berhenti berjuang dan berdoa.
"Sekali lagi terima kasih Tuhan, saya akan menyebarkan semangat ini kepada semua sedang berjuang . Share ke mereka yg sedang butuh semangat.. PS: Berbagi kisah ini BUKAN utk pujian/pameran, tp semata utk membangkitkan harapan, mengajak kita utk bertekun, berdoa, berusaha. Tdk harus dg saya, dg semua pun bisa. Tuhan bekerja pada & melalui siapa saja, tetaplah #SPREADKINDESS #NEVERLOSEHOPE," jelasnya.
Postingan dokter Benny sontak menarik perhatian warganet. Tak sedikit yang mengungkapkan perasaan haru mendengar kabar bahagia itu. Ribuan likes dan komentar memenuhi unggahan tersebut.
"Duhhh bangun tidur liat ini langsung netesss airmata ikut terharuuu dokkkk ," haru akun @hestiputri2380.
"MasyaAllah TabarokAllah.. selamat dokter hebat yang membantu banyak orang² penuh harap akan buah hati.. sehat² terus ya Dok," saut akun @emiltriono.
"Luar Biasa jadi Nangis juga,trnyata masih byk org yang lebih2 lama lagi menanti dari saya,dr Perpanjangan tgn Tuhan yg sgt luar biasa sehat2 dr yaaaa," takjub akun @dhazma_saragih.
"Ikut mewek.. dok semoga ad kabar bahagia dr temen2 lainny yg menanti buah hati..krna ini rejeki yg ga bisa diminta ga bisa disuwun sewaktu" ketika Allah sudah berkehendak Maringi insyaallah semoga yg lain disegerakan sama Allah..buat dokter sehat selalu sekeluarga..Allah yg balas kebaikan dokter," haru akun @v_y_y_a.
Kepada tim Wolipop, dokter Benny mengaku mulai menangani pasutri ini pada tahun 2021. Dokter yang sudah mengikuti PhD Programme-Faculty of Health, Medicine, and Life Science di Maastricht University, Belanda ini mengatakan, saat itu Hayatun dan Amalul menjalani program IVF bersamanya.
"Akhir 2021, sebelumnya sudah tiga kali mencoba, sebelum saya kurang lebih 18 tahun. Tuba non paten keduanya AMH (kualitas sel telur) rendah. Usia istri 43 dan suami 51 tahun. Sejak akhir 2021 program IVF di saya Laparoscopy," katanya dikutip detikJatim, Sabtu (29/6/2024).
Ia pun mengaku ikut bahagia dengan kebahagiaan yang didapatkan pasiennya itu. Dokter yang praktik di Morula IVF Surabaya, Jawa Timur ini pun berpesan kepada semua pejuang dua garis biru agar tetap berdoa dan terus optimis.
"Tetaplah berdoa, berusaha dan bersyukur atas segala anugerah Nya. Jangan putus asa. (Seperti) pasangan sederhana dari Dusun kecil di Pamekasan ini sungguh luar biasa semangatnya," pungkasnya.
(irb/iwd)