Libur Tahun Baru Islam 2024 Berapa Hari?

Libur Tahun Baru Islam 2024 Berapa Hari?

Najza Namira Putri - detikJatim
Kamis, 27 Jun 2024 15:24 WIB
Ilustrasi kalender
Ilustrasi kalender 2024. Foto: Getty Images/Panuwat Dangsungnoen
Surabaya -

Tidak lama lagi, bulan Zulhijah 1445 H/2024 M akan berakhir. Umat Islam akan segera menyambut Tahun Baru Islam 1446 Hijriah, tepatnya pada 1 Muharram.

Dalam rangka peringatan Tahun Baru Islam 1446 H, pemerintah telah menetapkan libur Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Hijriah. Lantas, berapa hari libur peringatan Tahun Baru Islam 2024? Simak penjelasannya berikut ini.

Libur Tahun Baru Islam 2024

Berdasarkan SKB 3 Menteri tentang Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, peringatan tahun baru Islam 1446 H ditetapkan sebagai libur nasional. Dalam kalender Masehi, tahun baru Islam ini jatuh pada Minggu 7 Juli 2024 atau 1 Muharram 1446 H.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Libur tahun baru Islam 1446 H/2024 M berlangsung satu hari dan bertepatan dengan libur akhir pekan atau weekend. Selain itu, tidak terdapat cuti bersama dalam rangka tahun baru Islam 2024.

Apa Itu Tahun Baru Islam?

Ali Muhammad Ash-Shallabi dalam buku Biografi Utsman bin Affan menjelaskan, penanggalan kalender Hijriah menjadikan Muharram sebagai tahun baru Islam dilakukan ketika masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab RA. Ide ini pertama kali disampaikan Utsman bin Affan RA.

ADVERTISEMENT

Muslim pada kala itu sepakat menetapkan peristiwa hijrah Rasulullah SAW sebagai awal kalender Hijriah. Akan tetapi, ada perselisihan tentang bulan yang ditetapkan sebagai permulaan tahun Hijriah.

Kemudian, Utsman bin Affan RA mengusulkan bahwa, "Jadikanlah Muharram sebagai permulaan tahun. Ia bulan yang mulia, permulaan bilangan bulan dan waktu manusia pulang dari haji."

Usulan Utsman bin Affan RA tersebut disepakati Umar bin Khattab RA dan kaum muslim lainnya saat itu. Sehingga, sempurnalah sistem penanggalan Hijriah yang digunakan umat Islam hingga saat ini.

Doa Awal Tahun Baru Islam

Mengutip laman Nahdlatul Ulama (NU), sebagai umat Islam dianjurkan berdoa untuk menyambut tahun baru Islam. Dengan harapan supaya Allah SWT memberikan anugerah rahmat, dan kemurahan-Nya pada tahun baru ke depan.

Doa akhir tahun dibaca sebanyak tiga kali seusai Magrib pada 1 Muharam. Adapun bunyi lafal doanya sebagai berikut.

الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Latin: Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa 'alâ fadhlikal 'azhîmi wa karîmi jûdikal mu'awwal. Hâdzâ 'âmun jadîdun qad aqbal. As'alukal 'ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ'ih, wal 'auna 'alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû'I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.

Artinya: Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.

Artikel ini ditulis oleh Najza Namira Putri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads