Ganasnya Ombak Pantai Payangan Jember yang Kerap Makan Korban Jiwa

Ganasnya Ombak Pantai Payangan Jember yang Kerap Makan Korban Jiwa

Denza Perdana - detikJatim
Rabu, 26 Jun 2024 06:30 WIB
Sebanyak 23 orang tergulung ombak saat melakukan ritual di pantai Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu. Peristiwa itu mengakibatkan 11 orang tewas.
Pantai Payangan Jember yang ombaknya ganas dan kerap makan korban jiwa. (Foto: Dok. Google Maps)
Jember -

Ada bahaya di balik cantiknya Pantai Payangan, Kecamatan Ambulu, Jember. Di balik pemandangan pantai yang lengkap dengan perbukitan dan pasir lembut yang memukau tersebut keganasan ombak di pantai itu kerap memakan korban jiwa.

Pantai Payangan istimewa karena terdapat bukit-bukit di tepian laut. Wisatawan bisa naik ke perbukitan itu untuk menikmati pemandangan dari ketinggian yang begitu menawan hati. Bukan cuma itu saja, Bukit Pantai Payangan juga memiliki peninggalan sejarah berupa bunker Jepang.

Tidak hanya itu, Pantai Payangan juga dilengkapi dengan teluk yang berbentuk hati yang kerap disebut Teluk Love. Bentuk pantai iut bila dilihat dari salah bukit Suroyo memang mirip tanda cinta atau love.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi di balik pemandangan alam yang lengkap itu, tidak jarang Pantai Payangan menelan korban jiwa. Terutama bagi mereka yang melanggar larangan berenang atau mereka yang berupaya menantang ombak di pantai tersebut.

Bukan satu dua kali saja peristiwa pengunjung tenggelam di Pantai Payangan. Catatan detikJatim, ombak di Pantai Payangan yang ganas sudah beberapa kali 'meminta' korban jiwa.

ADVERTISEMENT

Bukti Ganasnya Ombak Pantai Payangan

1. Tewasnya Remaja yang Berenang Bersama 2 Temannya

Baru-baru ini seorang remaja dinyatakan hilang terseret ombak saat berenang di Pantai Payangan dekat Bukit Seruni, Kecamatan Ambulu, Jember bersama 2 temannya yang lain, Sabtu (22/6). Ketiganya terseret ombak saat berenang di pantai itu. Dua dari mereka berhasil selamat tapi remaja bernama Andika Pratama (15) dinyatakan hilang.

Tim gabungan SAR melakukan pencarian terhadap Andika hingga berhasil menemukan jenazahnya pada Selasa pagi pukul 07.40 WIB. Remaja itu ditemukan tenggelam usai terseret ombak sekitar 400 meter dari lokasi yang bersangkutan pertama kali terseret ombak.

"Tim SAR mengevakuasi jenazah korban yang ditemukan pada koordinat 08Β°26'17.462"S 113Β°34'44.401"E ke Puskesmas Kecamatan Ambulu" ujar Muhamad Hariyadi, Kepala SAR Surabaya dalam keterangan tertulis, Selasa (25/6/2024).

2. Wisatawan Terseret Ombak Saat Mencari Kerang

Pada Minggu 2 Juni 2024, seorang wisatawan yang berkunjung ke Pantai Payangan ditemukan tewas usai tergulung ombak saat sedang mencari kerang. Korban diketahui bernama Saini Abdul Karim (78), warga Kecamatan Tempurejo, Jember.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu sekitar pukul 10.12 WIB. Kapolsek Ambulu AKP Suhartanto menjelaskan korban datang ke Pantai Payangan untuk berwisata bersama keluarganya.

Korban sempat mencari kerang di tepian pantai hingga dia tidak menyadari ada ombak besar yang datang dan menyeret tubuhnya. Tim SAR dibantu anggota dan masyarakat sekitar melakukan pencairan. Kurang lebih 30 menit korban berhasil ditemukan dan dievakuasi dalam keadaan meninggal.

3. Empat Wisatawan Terseret Ombak, 1 Orang Hilang

Empat orang wisatawan terseret ombak saat berlibur di Pantai Payangan Jember pada Selasa 25 April tahun lalu. Tiga di antara mereka selamat dan satu orang dinyatakan hilang.

Kapolsek Ambulu AKP Makruf mengatakan korban selamat adalah Putri (13) dan Fitri (17) asal Kecamatan Silo. Satu korban selamat lainnya adalah Dani (17) asal Kecamatan Kalisat.

"Korban yang hilang atas nama Doni, usia sekitar 18 tahun asal Kecamatan Silo," kata Makruf saat itu.

Mereka berangkat sama-sama ke Pantai Mayangan sekitar pukul 12.00 WIB. Sore pukul 16.00 WIB mereka sempat makan bersama. Petaka bermula saat mereka mandi di pantai. Dua korban yakni Putri dan Fitri terseret ombak.

Dalam situasi itu Dani berusaha menolong Fitri sedangkan Doni berusaha menolong Putri. Namun hanya tiga dari mereka yang selamat. Doni yang tadinya berupaya menolong Putri justru dinyatakan hilang.

4. Ritual Mau yang Berujung Hilangnya 11 Nyawa

Pada Sabtu 12 Februari 2022, sebanyak 23 orang tergulung ombak saat melakukan ritual di Pantai Payangan. Dalam peristiwa yang melibatkan kelompok yang dipimpin seorang pria warga Kecamatan Sukorambi, Jember itu, ada 11 orang yang dinyatakan meninggal.

Rombongan ini berangkat ke Pantai Payangan naik minibus pada Sabtu pagi dan baru melakukan ritual pada Sabtu malam sekitar pukul 23.00 WIB. Itu adalah ritual ketujuh yang digelar kelompok ini.

Kalau biasanya mereka ritual di tepian pantai, kali ini merek ritual di dalam air di tengah ombak tinggi. Nur Hasan sebagai pemimpin kelompik itu ditetapkan tersangka dan mendekam di tahanan. Kepada polisi dia mengakui kerap kerap mengajak orang-orang dalam kelompoknya ikut dalam ritual ini.

"Jadi untuk kegiatan ini, semuanya atas inisiasi dari saudara N. Mulai dari awal yang bersangkutan berangkat dari rumah. Kemudian ritual doa di tempat kejadian perkara hingga kejadian tenggelamnya 11 orang itu," ujarnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads