Sekolah skateboard atau biasa disebut dengan skate school kian bermunculan di Malang. Sekolah skateboard ini cukup berperan dalam membantu perkembangan talenta-talenta muda yang ada di Malang.
Tidak sedikit talenta muda jebolan dari sekolah skateboard di Malang menjadi atlet skate hingga meraih beragam prestasi tingkat daerah maupun nasional. Salah satu sekolah skateboard yang berhasil menelurkan atlet skate handal dari Malang adalah Bolang Skate School.
Pendiri Bolang Skate School Akbar Dani (32) mengatakan, sejak membuka sekolah skateboard tahun 2018 sampai saat ini sudah lebih dari 100 orang pernah mengikuti kelas skate yang dia buka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para peserta yang silih berganti ini berasal dari Malang Raya dan luar daerah. Usia peserta yang dia ajar juga beragam, mulai dari usia paling kecil 4 tahun hingga 36 tahun. Tapi rata-rata peserta paling banyak adalah anak-anak yang masih berada di bangku SD.
"Memang kalau skate school ini bukan bertahan lama gitu. Jadi ketika anak itu sudah bisa main dengan aman dan bisa dilepas maka dia akan main sendiri, ikut komunitas gitu," ujar Akbar saat ditemui detikJatim, Senin (24/6/2024).
![]() |
Pria yang akrab disapa Bolang ini menyampaikan bahwa banyak anak-anak baik laki-laki atau perempuan yang dia didik kini telah menjadi atlet skate. Prestasi yang anak-anak itu dapat menjadi kebanggaan tersendiri bagi Bolang.
"Banyak anak-anak yang jadi atlet dan sering juara. Paling menonjol ada cewek ikut kejuaraan nasional di Bali, dia juga beberapa kali naik podium satu saat ikut pertandingan. Bersyukur lihat sekarang Malang punya anak-anak muda yang menjadi atlet skate," terangnya.
Ia pun menceritakan, awal membuka sekolah skateboarding tersebut dimulai dari berkurangnya minat anak-anak muda bermain skate di Malang. Padahal fasilitas skate park yang dulu tidak ada kini telah tersedia.
"Dulu angkatan di atasku itu berupaya punya tempat latihan. Sebab, dulu sebelum ada skate park mainnya street. Berjalannya waktu angkatan di atasku ngajukan ke KONI dan Dispora. Pengajuan itu berhasil dan pada tahun 2016 dibuatkan di Alun-alun Merdeka," tuturnya.
"Terus dikasih lagi tempat di Mojolangu. Adanya skate park di Mojolangu itu makin banyak yang main sampai ditambah lagi skate park di Merjosari. Tapi gak lama setelah itu, angkatan di atasku mulai jarang yang main karena fokus kerja dan rumah tangga," sambungnya.
Karena semakin sepi pria asal Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang itu berpikir bagaimana cara untuk kembali meramaikan dunia skate di Malang. Sampai pada akhirnya Bolang mengajak beberapa anak dari kampungnya untuk bermain skate.
"Awalnya aku main di skate park Merjosari. Saat itu aku lihat anak-anak kecil main prosotan gitu. Akhirnya aku kepikiran tak bawain beberapa papan dan tak ajarin secara otodidak gitu. Karena sering main, terus dilihat bapak-ibu yang lewat dan akhirnya mereka tanya kalau anaknya les skate bayar berapa," ungkapnya.
"Pertama itu gak kepikiran buka les. Karena ada tawaran itu kemudian buka privat-privat dulu sampai akhirnya jadi Bolang Skate School. Selama ini saya ajarkan itu basic-basic seperti berdiri di atas papan, ngepush, ngetrik dan utama saftey, jangan sampai ketika main cedera misal sampai patah tulang," sambungnya.
Bolang berharap melalui sekolah skateboarding yang semakin banyak bisa membantu regenerasi komunitas skate di Malang dan menelurkan atlet-atlet skate berprestasi.
"Melihat sekarang sangat bersyukur karena skate sudah difasilitasi KONI dan bisa menjadi atlet. Meski sampai saat ini skate masih tergabung dalam cabor sepatu roda," tandasnya.
(abq/iwd)