Ada peluang bagi PDIP memenangkan Pilbup Malang 2024 dengan mengusung pasangan cabup-cawabup kader sendiri seperti pilkada sebelumnya. Santer wacana PDIP akan mengusung pasangan Sanusi-Gunawan yang disebut ideal.
Seperti 5 tahun lalu, PDIP mengusung pasangan sesama kader yakni Sanusi dan Didik Gatot Subroto. Pada Pilbup Malang 2024, wacana menduetkan Sanusi-Gunawan makin menguat.
Peluang untuk mengulang kejayaan itu ada pada perolehan kursi di parlemen. PDIP yang memiliki 13 kursi sudah sangat memenuhi syarat untuk mengusung kandidat dari kader sendiri di Pilbup Malang 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang Abdul Qodir menyampaikan sah-sah saja bila publik memunculkan wacana pasangan Sanusi dan Gunawan di Pilkada 2024. Menurutnya, di era demokrasi terbuka ini, segala hal bisa terjadi, tidak dalam hitungan hari tapi detik.
"Kalau dari sudut pandang saya, apabila pasangan ini terwujud bakal banyak keunggulan, mengingat secara emosional kedua tokoh ini sudah terbentuk jauh sebelum keduanya terjun ke dunia politik praktis. Hubungan emosional ini penting, karena tak sedikit dari pasangan kepala daerah dan wakilnya hanya harmonis diawal pemilihan saja, lalu retak dalam perjalanannya disebabkan karena dominasi egosentris yang dimiliki satu sama lain," kata Abdul Qodir, Kamis (20/6/2024).
Ditambahkan Adeng, sapaan akrab Abdul Qodir, bila hubungan kepala daerah tidak harmonis maka stabilitas politik juga akan terganggu. Ketika stabilitas politik terganggu secara otomatis lingkungan kerja terganggu dan serba tidak nyaman.
Koordinasi pejabat di bawah kepala daerah juga akan terdampak oleh kondisi itu. Hal itu pada akhirnya berdampak kepada pelayanan publik, sehingga hak-hak masyarakat tidak didapat secara maksimal.
"Beda kemudian apabila kepala daerah dan wakilnya secara emosional sudah terbangun chemistry seperti hubungan persahabatan Abah Sanusi dan Abah Gun. Nggak perlu PDKT, langsung gas dan saya jamin keduanya tidak akan saling sikut kepentingan pragmatis," tegasnya.
Adeng bahkan dengan santai menanggapi saat ditanya apakah PDIP tidak khawatir bila duet Sanusi-Gunawan terwujud akan muncul stigma Gondanglegi sentris di publik yang akan jadi ancaman serius bagi siapapun lawannya.
Baca juga: Eks Kadinkes Malang Somasi Bupati Sanusi |
"Kalau soal itu dianggap ancaman oke, tapi jangan lupa kita ini hidup di dunia bukan di surga bos. Artinya apa? Di dunia ini jangan mimpi kita mendapat hal apapun yang sempurna, gak ada kesempurnaan itu kecuali judul lagunya Andra and The Backbone. Termasuk pasangan Abah Sanusi dengan Abah Gunawan, saya tidak mengatakan sempurna, tapi pasangan ideal, yang belum ada ditemukan di pasangan manapun termasuk di daerah lain," ujarnya.
Terakhir, Adeng bilang, meskipun muncul wacana menduetkan Sanusi dan Gunawan yang merupakan kader PDI Perjuangan, pihaknya tidak akan menutup pintu bagi partai yang ingin bergabung.
"Pasangan ini kekuatannya pada hubungan persahabatan keduanya. Jadi tinggal membangun komunikasinya saja dengan teman-teman partai politik diluar PDI Perjuangan. Power sharing seperti apa dalam mengelola pemerintahan ke depannya," katanya.
"Siapa bertanggung jawab soal apa dan siapa berbuat apa, tetap berlaku, Sebab kalau pemerintahan mau sukses, kata kuncinya hanya satu berbagi, ya berbagi peran juga berbagi kekuasaan, karena politik tidak bisa dilaksanakan orang per orang, namun tetap dalam koridor aturan hukum yang berlaku," pungkasnya.
(dpe/iwd)