Doa lintas agama digelar dalam peringatan Haul ke-54 Bung Karno. Secara bergantian sejumlah tokoh agama menggelar doa sesuai dengan kepercayaan masing-masing di sisi timur area Makam Bung Karno.
Pantauan detikJatim di lokasi, perwakilan agama Hindu mendapat giliran untuk berdoa bersama. Sementara, doa lintas agama itu dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. Dimulai dengan agama Kristen dilanjutkan dengan agama Katolik, Hindu, Budha, Konghucu, dan yang terakhir Islam.
"Iya hari ini kami menggelar doa lintas agama, ini agenda rutin untuk mengawali peringatan Haul Bung Karno. Setiap tahun sebanyak 6 agama menggelar doa bersama secara bergantian," ujar Juru Kunci Makam Bung Karno Kahfi Annezar kepada detikJatim, Kamis (20/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kahfi menerangkan doa lintas agama digelar sebagai sarana untuk mendoakan Bung Karno dari seluruh agama dan kepercayaan. Untuk itu, pihaknya turut melibatkan tokoh-tokoh agama yang berbeda.
"Tujuannya tentu untuk mendoakan Bung Karno, tidak hanya doa dari satu agama tetapi seluruh agama yang ada. Ini juga sebagai bentuk toleransi dan kesatuan," jelasnya.
Usai doa lintas agama, kata Kahfi, agenda selanjutnya yakni kenduri Haul Bung Karno. Kenduri ini biasanya melibatkan sekitar 1.000 tumpeng, yang dimulai dari Istana Gebang hingga Makam Bung Karno.
Baca juga: Memperingati Hari Lahir Bung Karno 6 Juni |
"Nanti sore akan dilanjutkan dengan kenduri bersama forkopimda dan masyarakat umum. Tujuannya juga untuk mendoakan Bung Karno, dan menjalin kerukunan," terangnya.
Sebagai informasi, peringatan Haul Bung Karno digelar setiap tahun dengan berbagai kegiatan. Termasuk doa lintas agama, kenduri massal, selawatan hingga upacara ziarah. Sejumlah pengunjung dari berbagai daerah terus berdatangan di momen Haul Bung Karno.
(dpe/iwd)