Arak-arakan Hewan Kurban di Kota Malang Suarakan Dukungan untuk Palestina

Arak-arakan Hewan Kurban di Kota Malang Suarakan Dukungan untuk Palestina

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Senin, 17 Jun 2024 11:10 WIB
Tradisi arak-arakan hewan kurban di Kota Malang menyuarakan dukungan untuk Palestina.
Tradisi arak-arakan hewan kurban di Kota Malang menyuarakan dukungan untuk Palestina. Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim
Malang - Arak-arakan hewan kurban menjadi salah satu tradisi rutin setiap Idul Adha di Kota Malang. Kali ini, momen arak-arakan di Temenggungan, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen juga menyuarakan dukungan untuk Palestina.

Tradisi arak-arakan hewan kurban menjadi momen yang sangat dinanti-nanti warga. Anak-anak hingga orang dewasa bersama-sama mengarak kambing keliling kampung. Nyala flare dan beragam spanduk terbentang semakin memeriahkan euforia tradisi arak-arakan hewan kurban yang sudah dilakukan sejak puluhan tahun.

"Arak-arakan ini tradisi rutin yang kami (warga Temenggungan) laksanakan setiap Hari Raya Idul Adha," ujar Ketua Panitia Arak-arakan hewan kurban Zulfikar Rizki Alamsyah, Senin (17/6/2024).

Ia menjelaskan, warga Temenggungan selalu mengusung tema berbeda setiap tahun dalam pelaksanaan tradisi arak-arakan hewan kurban. Kali ini, menyisipkan pesan dukungan solidaritas untuk Palestina. Pesan itu disampaikan melalui spanduk bertuliskan "From Temenggungan with love. Good tradition generation. Perjuanganmu adalah perjuangan kami. Stop genocide on Rafah".

"Ya, kami konsep berbeda-beda setiap tahun. Tahun ini konsepnya lebih ke dukungan warga Palestina," terang Rizki.

Rizku pun mengungkapkan, selain menjadi hiburan warga kampung, arak-arakan ini juga dipercaya bermanfaat untuk hewan kurban. Di mana, arak-arakan dipercaya bisa membuat hewan kurban lebih segar dan darahnya keluar dengan lancar saat disembelih.

"Tradisi ini dipercaya bisa bermanfaat bagi kambing, lebih segar ketika disembelih," ungkapnya.

Ia menyampaikan total ada 46 kambing dan 5 sapi yang dikurbankan di Temenggungan. Puluhan hewan kurban itu berasal dari warga Temenggungan.

"Di sini alhamdulillah (hewan kurban) dari warga sini sendiri. Kambingnya kebanyakan jenis Etawa dan harga paling mahal Rp 19 juta. Kalau tinggi rata-rata 1 meter," tandasnya.


(irb/dte)


Hide Ads