Sekelompok Pria Jebol Gerbang Kampus di Mojokerto, Polisi Turun Tangan

Sekelompok Pria Jebol Gerbang Kampus di Mojokerto, Polisi Turun Tangan

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Sabtu, 15 Jun 2024 04:04 WIB
Penyerangan kampus UBS PPNI. Sekelompok pria jebol gerbang dan lukai mahasiswa.
Penyerangan kampus UBS PPNI. Sekelompok pria jebol gerbang dan lukai mahasiswa. (Foto: Istimewa)
Mojokerto -

Sekelompok pria menerobos masuk ke Universitas Bina Sehat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (UBS PPNI) Mojokerto dengan menjebol gerbang. Aksi mereka juga melukai seorang mahasiswa sehingga polisi turun tangan menyelidiki kasus ini.

Berdasarkan video yang diterima detikJatim, sekelompok pria berpakaian preman itu menerobos UBS PPNI dengan menjebol pintu gerbang. Selanjutnya terjadi keributan di halaman dan di luar kampus.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Nova Indra Pratama membenarkan insiden tersebut terjadi di UBS PPNI, Jalan Raya Jabon, Kecamatan Mojoanyar pada Rabu (12/6). Pihaknya turun tangan menyelidiki kasus ini usai menerima laporan dari pihak korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terkait laporan peristiwa penganiayaan, maupun pengeroyokan maupun perusakan di kampus PPNI sudah ada yang melapor memang ke Polres Mojokerto. Akan segera kami tangani dan kami lakukan penyelidikan lebih lanjut," ujarnya di Mapolres Mojokerto, Jumat (14/6/2024).

Terdapat 2 dugaan tindak pidana yang dilaporkan ke Polres Mojokerto. Pertama dugaan penganiayaan yang dialami mahasiswa UBS PPNI, Rudianto (19), warga Puri, Mojokerto. Korban menderita luka memar di leher. Kedua dugaan perusakan fasilitas kampus yang dilaporkan ke polisi oleh pengurus kampus.

ADVERTISEMENT

"Saya imbau semua yang terlibat bisa kooperatif untuk kami laksanakan pemeriksaan," jelas Nova.

Konflik ini, kata Nova, disinyalir karena perebutan kepengurusan Yayasan Kesejahteraan Warga Perawatan Perawat Nasional Indonesia (YKWP PNI) Mojokerto yang tak kunjung selesai. Pengurus lama lah yang diduga mengerahkan sekelompok pria untuk mendatangi UBS PPNI.

"Permasalahannya mungkin kaitannya dengan kepenguruan kampus tersebut. Masih kami selidiki dari kelompok mana yang menyuruh mendatangi kampus," ujarnya.

Ketua YKWP PNI Kabupaten Mojokerto Edy Gandiriyanto membenarkan konflik yang terjadi 2 hari lalu karena perebutan kepengurusan yayasan. Pihaknya sebagai pengurus baru telah terdaftar di Kemenkumham. Terlebih lagi gugatan dari pengurus lama sudah ditolak hingga tingkat Mahkamah Agung.

"Gugatan mereka sudah ditolak sampai MA, pengurus baru ini sudah terdaftar di Kemenkumham. Seharusnya mereka mengajukan gugatan baru, kan begitu konstruksi hukumnya," tandasnya.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads