Jaga Kelestarian, TNI AL Tanam Mangrove-Lepas Tukik di Pantai Malang Selatan

Jaga Kelestarian, TNI AL Tanam Mangrove-Lepas Tukik di Pantai Malang Selatan

Muhammad Aminudin - detikJatim
Jumat, 14 Jun 2024 10:28 WIB
Kegiatan Bintahwil TNI AL di Pantai Bajulmat
Kegiatan Bintahwil TNI AL di Pantai Bajulmat/Foto: Istimewa
Malang -

TNI AL bersama kelompok pelestari penyu melepaskan puluhan tukik dan satu induk di kawasan Pantai Bajulmati, Malang Selatan. Dalam kegiatan Pembinaan Ketahanan Wilayah Bahari (Bintahwil) Tahun 2024 ini juga dilakukan penanaman mangrove.

Puluhan ekor tukik dilepas ke pantai oleh Kepala Dinas Pembinaan Potensi Maritim Angkatan Laut (Kadispotmaral) Brigjen TNI (Mar) Gatot Mardiyono, didampingi Danlanal Malang Kolonel Laut (KH/W) Rinanda Sintasari beserta Forkopimda Kabupaten Malang, Kamis (13/6) pagi.

Kepala Dinas Pembinaan Potensi Maritim Angkatan Laut (Kadispotmaral) Brigjen TNI (Mar) Gatot Mardiyono mengatakan, Bintahwil tahun 2024 mengusung tema 'TNI Angkatan Laut melaksanakan Pembinaan Ketahanan Wilayah Bahari untuk Peningkatan Ekonomi yang Berkelanjutan dalam Mendukung Tugas TNI Angkatan Laut dan Percepatan Ekonomi Menuju Indonesia Maju'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kegiatan ini juga memiliki tujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat pesisir, sekaligus menjaga kelestarian kawasan pantai Malang selatan.

Kegiatan Bintahwil TNI AL di Pantai BajulmatKegiatan Bintahwil TNI AL di Pantai Bajulmati Foto: Istimewa

"Kami dari TNI AL bekerja sama dengan badan konservasi penyu juga dari dinas-dinas terkait yang ada di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, melaksanakan kegiatan ketahanan wilayah berupa tanam mangrove dan pelepasan tukik," ujar Gatot kepada wartawan, Kamis (13/6/2024).

ADVERTISEMENT

Gatot menjelaskan, kegiatan pelepasan tukik atau anak penyu sudah rutin dilaksanakan bersama badan konservasi. Namun, dalam rangka pembinaan ketahanan wilayah bahari, TNI AL turut dalam pelestarian alam demi menciptakan ruang pertahanan baik di kawasan pantai Malang selatan.

"Sebetulnya kegiatan pelepasan tukik sudah rutin dilaksanakan oleh badan konservasi. Tapi disini kami dari tni al turut mendukung untuk melestarikan alam kita dalam rangka ketahanan wilayah tujuan akhirnya adalah menciptakan ruang pertahanan," terangnya.

Gatot menyebut, ada 25 ekor tukik atau anak penyu yang dilepaskan bersama satu induk penyu yang sebelumnya tertangkap jaring penangkap ikan milik nelayan.

"Tukik yang dilepas ada 25 tukik dengan satu induk. Induk itu kebetulan tertangkap oleh nelayan terluka oleh jaring terus sudah disembuhkan oleh balai konservasi sudah sehat dan kini dilepaskan. Dengan harapan bisa bertelur lagi bisa menghasilkan penyu yang banyak lagi," sebutnya.

Gatot menuturkan, pelestarian penyu sangat penting demi menjaga ekosistem perairan Malang selatan. Karena dapat mengurangi populasi ubur-ubur dan menjaga kelestarian terumbu karang.

Kegiatan Bintahwil TNI AL di Pantai BajulmatKegiatan Bintahwil TNI AL di Pantai Bajulmat Foto: Istimewa

"Perlu diketahui, penyu sangat bermanfaat untuk nelayan. Karena dapat mengurangi populasi ubur-ubur dan menjaga terumbu karang," tegasnya.

Bintahwil ini digelar mulai 12 Juni 2024 sampai 13 Juni 2024 dilaksanakan sebagai bentuk pemberdayaan wilayah pertahanan laut, obyek pembinaan meliputi potensi geografi, demografi dan kondisi sosial untuk ditingkatkan menjadi (RAK) Ruang, Alat dan Kondisi juang yang tangguh bagi kepentingan pertahanan negara.

Beberapa kegiatan yang digelar ini berupa sosialisasi bela negara, radikalisme, narkoba, pelepasan tukik, stunting dan pelayanan kesehatan, bersih pantai serta penanaman mangrove yang diselenggarakan di dua tempat, yaitu UPT Kelautan dan Perikanan Pondok Dadap Sendang Biru dan Pantai Bajulmati Malang.

Gatot mengatakan, pohon mangrove yang ditanam di pesisir pantai akan bisa mengurangi potensi banjir rob. Penanaman mangrove akan dilakukan secara kontinyu di sejumlah wilayah.

"Nanti secara kontinyu ditanam oleh Lanal Malang untuk mengurangi banjir rob tentunya bersama TNI-Polri dan instansi terkait, serta Pemda, yang berhubungan dengan ketahanan wilayah," kata Gatot.

"Harapan ke depan pantai Malang selatan bisa mempertahankan ekosistemnya, lingkungannya. Karena harapan kita di selatan ini alamnya tetap natural, karena di wilayah utara sudah ada pertambangan, bisa dipertahankan keasriannya," pungkasnya.




(hil/dte)


Hide Ads